Kalau kerugian, kata dia, jelas para petani mengalami kerugian ratusan juta rupiah, karena lahan tidak digunakan apa-apa.
Ia menuturkan, masyarakat sangat mendukung dengan adanya rencana pendirian pabrik di kawasan Garut Utara atau wilayah Cibatu.
Bahkan menurutnya, masyarakat pun sangat mendukung, menyambut gembira, dan tidak menolaknya.
Pasalnya, selain akan mengurangi angka pengangguran, perekonomian juga akan meningkat.
"Hanya saja yang kami sesalkan soal pembebasan lahan yang belum tuntas. Kita tidak ada yang melakukan penolakan. Asalkan investornya serius terutama dalam pembebasan lahan tanpa harus melalui makelar," ucapnya.
Roby berharap, investor juga harus bertanggung jawab terhadap pemilik lahan yang telah menderita kerugian akibat belum ada kejelasan pembayaran pembebasan lahan tersebut.
Baca Juga: Aceh Tengah Diguncang 2 Kali Gempa Pagi Ini
"Yang saya tahu ada sekitar 18 hekatar lahan yang rencananya akan dijadikan pabrik. Aneh sampai sekarang sama sekali belum ada pembayaran pembebasan lahan tanah. Rencananya akan dibangun pabrik garmen dan sepatu," katanya.
Jika memang pihak investor tidak memiliki modal, Robi berharap, pihak investor dengan legowo untuk tidak melanjutkan rencana pendirian pabrik.