Baca Juga: Kalah di Leg Pertama Piala Presiden 2022, Borneo FC Akan Balas Dendam Dihadapan Ribuan Pendukungnya
"Sering dipanggil-panggil oleh emang penjual suuk yang sering berjualan dekat pedagang siomay, lalu monyet itu muncul," tutur Desi, petugas dari Pemkab Ciamis berstatus honorer yang telah empat tahun bekerja di sana.
Sering terlihatnya monyet di kawasan tersebut, berbeda dengan beberapa tahun lalu. Salah seorang pengunjung, Ujang (47), warga Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis, menyebutkan beberapa kali dirinya berkunjung ke lokasi tersebut.
Termasuk bersama orangtua dan saudaranya warga setempat saat masih anak-anak duduk di bangku SD pada medio tahun 1980-an. Selain itu tahun 1994 saat bersama teman sekolahnya di MAN 2 Ciamis menggelar perpisahan kelas di kawasan tak jauh dari pos pintu masuk.
Namun saat itu, menurutnya, meskipun membawa makanan tak ada serangan monyet. Monyet pun jarang terlihat.
"Pada tahun 1994 itu saya botram lesehan bersama teman-teman acara perpisahan kelas di kawasan tak jauh dari pos. Saat itu aman-aman saja, tapi sekarang mah tak berani kalau makan karena di kawasan itu terlihat banyak monyet berkeliaran. Kecuali jalan biasa tak membawa makanan, kata petugas mah tak akan masalah," ujarnya.
Mengomentari hal itu, petugas tiket pos masuk lainnya, Suwartono, membenarkan saat ini monyet sering berkeliaran hingga kawasan pintu masuk bahkan ke area parkir dan warung-warung. Binatang itu pun sering merebut makanan.
Menurutnya hal itu karena populasi monyet di Karangkalumyan terus bertambah. "Wah, teu
kaetang jumlahna ayeuna mah, nambih teras (Enggak bisa dihitung jumlahnya sekarang mah, bertambah terus)," ujar Suwartono.