Selain Monyet, di Kawasan Objek Wisata Karangkamulyan Ciamis Ada juga Lutung yang Tak Pernah Bertengkar

- 19 Juli 2022, 17:52 WIB
Sejumlah monyet nongkrong di plang informasi yang berdiri di kawasan tak jauh dari pintu pos masuk Objek Wisata Situs Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Selasa 12 Juli 2022. *
Sejumlah monyet nongkrong di plang informasi yang berdiri di kawasan tak jauh dari pintu pos masuk Objek Wisata Situs Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Selasa 12 Juli 2022. * /Kabar-Priangan.com/Arief FK

KABAR PRIANGAN - Monyet-monyet di Kawasan Objek Wisata Budaya Karangkamulyan, Jalan Raya Ciamis-Banjar, Blok Tabet, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, setidaknya ada empat kelompok.

Menurut Petugas Balai Cagar Budaya Karangkamulyan, Heryadi dan Panji Rangga, selain kelompok monyet di Pos Pintu Masuk, diantaranya kelompok Pamangkonan, Cikahuripan, dan Patimuan.

Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah monyet di kawasan itu, namun habitat primata tersebut terus bertambah. Penelitian terakhir tahun 2019 yang dilakukan akademisi salah satu kampus dari Yogyakarta diperkirakan ada 789 ekor monyet di Karangkamulyan.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Bobotoh! Polisi Izinkan Persib Gunakan Stadion GBLA untuk Liga 1 Indonesia Musim Ini

Itu baru jumlah monyet saja karena di hutan lindung Karangkamulyan pun ada lutung. Perbedan monyet dengan lutung, lutung jarang turun ke bawah namun lebih sering di pohon. Sedangkan monyet lebih sering di daratan.

"Lutung tak pernah bertengkar dan tak punya wilayah kekuasaan tersendiri. Mereka biasa
berkeliaran dari bagian depan hingga belakang kawasan ini," ujar Heryadi, Selasa 12 Juli 2022.

Seperti dikatakan Petugas Pos Masuk Situs Karangkamulyan, Suwartono dan Desi Lestari, sebelumnya, Heryadi dan Panji juga menyebutkan monyet sering bertengkar memperebutkan wilayah. Misalnya dari wilayah Pamangkonan datang menjarah ke wilayah pos, otomatis di wilayah pos mempertahankan wilayahnya sehingga terjadi tawuran.

Baca Juga: Ringworm, Infeksi Akibat Jamur yang Menyerang Kulit Ternyata Begini 4 Cara Penularannya

Saat tawuran melibatkan sekitar lima-10 ekor dengan waktu sekitar 15 menit. Mereka kontak fisik saling mencakar, pihak yang kalah lari dan dikejar musuhnya. "Banyak juga yang berdarah-darah kulitnya robek. Namun tak pernah ada yang sampai terkapar mati," ucap Panji.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x