Oleh karena itu, Uu mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa Barat, agar memanfaatkan ponsel untuk kemaslahatan.
“Namun tetap harus ada pembatasan-pembatasannya, terutama bagi anak-anak, khususnya bagi anak SMP ke bawah supaya tidak menggunakan ponsel seenaknya. Harus diawasi oleh orangtua,” katanya.
Baca Juga: Hajat Ngabumi di Pulo Majeti Berlangsung Meriah. Mulai dari Pagelaran Ngagondang Hingga Tari Pohaci
Kepada ibu-ibu yang sedang berkumpul, Wagub Uu juga mengingatkan agar tetap mengawasi penggunaan ponsel bagi anak-anak.
“Asal tidak menangis, asal anteng, ponsel dibiarkan begitu saja. Kalau bisa dibatasi, ya satu jam dua jam lah, enggak apa-apa. Tapi jangan keterusan,” kata Uu kepada para orangtua.
Uu juga mewanti-wanti dengan tegas agar siapapun juga, baik orangtua maupun anak-anak, jangan memakai ponsel saat sedang dicharge.
Baca Juga: Keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura Pada Bulan Muharram, Simak Juga Bacaan dan Niat Puasa
“Dan perlu diingat, jangan memakain handphone sedaang dicas. Ini kebanyakan kecelakaan yang terjadi itu, handphone sedang dicas, kemudian dipakai. Nah ini yang perlu diingat,” kata Uu.
Seperti diketahui, Ikmal Hamdan Maulida, anak kelas SD warga Dusun Bojongjaya, Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis ditemukan tewas dan luka bakar di dadanya.
Sebelum kejadian, Ibunya pergi ke warung untuk membeli sesuatu, sementara sang anak dibiarkan memakai handphone di rumahnya.