Salman Rushdie Si Penghina Nabi Ditikam 15 Kali Diatas Panggung, Organ Vital Rusak Berat

- 14 Agustus 2022, 16:53 WIB
Penulis Salman Rushdie tiba di Pengadilan Tinggi untuk menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik yang diajukan media lokal Ron Evans, di London, Inggris, 26 Agustus 2008.*
Penulis Salman Rushdie tiba di Pengadilan Tinggi untuk menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik yang diajukan media lokal Ron Evans, di London, Inggris, 26 Agustus 2008.* /ANTARA/

KABAR PRIANGAN - Penulis buku The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan Salman Rushdie ditikam hingga 15 kali oleh seseorang.

Kondisi Salman Rushdie sangat mengenaskan dan masih dirawat di rumah sakit.

Pada saat kejadian, Salman Rushdie tengah menghadiri event yang digelar di Institute Chautauqua New York. Acara yang terbuka untuk umum itu dihadiri oleh ribuan orang.

Baca Juga: VIRAL! Video Mahasiswa Baru Unsil Tasikmalaya Dibentak-bentak Senior Saat Opspek. Rektorat: Itu Adalah Oknum

Penikaman terjadi setelah Salman Rushdie dipanggil dan diperkenalkan oleh MC, begitu dia naik panggung tiba-tiba ditikam oleh seseorang.

Tak berapa lama kemudian, pelaku yang melakukan penyerangan ditangkap. Sementara, Salman Rushdie mengalami luka parah di bagian dada dan leher.

Tidak hanya ditikam, Salman Rushdie juga ditinju dan dipukul berulang kali. Pelaku menikamnya sekitar 15 kali di bagian yang sama.

Baca Juga: Kuasa Hukum Surya Darmadi, Tersangka Koruptor Rp78 Triliun, Minta Status Cekal Kliennya Dicabut. Ini Alasannya

Dikutip dari Antara, Rushdie yang lahir dalam keluarga muslim Kashmir di Bombay (sekarang Mumbai) sebelum pindah ke Inggris, telah lama menghadapi ancaman pembunuhan karena menulis buku berjudul ‘The Satanic Verses’.

Novel tersebut dipandang oleh beberapa muslim berisi bagian-bagian teks penghujatan dan dilarang beredar di beberapa negara mayoritas muslim.

Pada tahun 1989, Ayatullah Ruhullah Khomeini, pemimpin tertinggi Iran saat itu mengeluarkan fatwa atau perintah agama yang menyerukan umat Islam untuk membunuh penulis dan siapapun yang terlibat dalam penerbitan buku itu karena penistaan.

Baca Juga: Rindu Tak Tertahan, Atalia Unggah Video kebersamaannya Dengan Eril. Alfatihah pun Mengalir Deras

Hitoshi Iragasi, penterjemah Jepang yang mengalih bahasakan novel Rushdie, ditikam sampai mati pada tahun 1991 dalam sebuah kasus yang masih belum terpecahkan.

Belum ada reaksi resmi Pemerintah Iran terhadap serangan terhadap Rushdie, tapi beberapa surat kabar garis keras Iran memuji penyerangannya.

Organisasi Iran, beberapa terkait dengan pemerintah, telah mengumpulkan hadiah jutaan dollar untuk pembunuhan Rushdie.

Baca Juga: Kereta Kencana Naga Paksi Siap Semarakkan Kirab Bendera Pusaka di Sumedang

Pengganti Khomeini sebagai pemimpin tertinggi, Ayatullah Ali Khamenei pada 2019 mengatakan bahwa fatwa tersebut ‘tidak dapat dibatalkan’.

Literary agent Salman Rushdie, Andrew Wylie, yang mengurus penerbitan karya-karyanya mengatakan kondisi kesehatan sang novelis belum stabil. Dia menggunakan ventilator atau alat bantu nafas saat ini.

Organ tubuh Salman Rushdie pun mengalami kerusakan parah, hatinya rusak, ada beberapa bagian saraf di lengan yang terputus, dan kemungkinan besar bakal kehilangan penglihatan.

Baca Juga: MENGEJUTKAN, Bali United Dipermalukan Arema FC di Kandang Sendiri. Ricky Fajrin Lakukan Gol Bunuh Diri

Salman Rushdie mengalami luka yang serius dan diungkapkan oleh Dr Martin Haskell, lukanya susah untuk dipulihkan.

Dalam acara tersebut, ternyata bukan Salman Rushdie saja yang diserang. Namun seorang moderator bernama Henry Reese (73 tahun) salah satu pendiri organisasi yang menawarkan residensi kepada penulis yang menghadapi penganiayaan dan juga ancaman pembunuhan.

Reese menderita cedera wajah dan saat ini dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Resmi! Prabowo Subianto Siap Menjadi Capres di Pilpres 2024

Keduanya rencananya dalam acara diskusi sastra bakal membahas tentang negara Amerika Serikat yang bisa digunakan sebagai negara perlindungan bagi penulis dan seniman di pengasingan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x