Sementara itu menurut keterangan sopir Bus DAMRI, Sumardi (51), warga Banyuwangi, sebelum terjadi kecelakaan busnya berangkat dari Jakarta menuju Cilacap menggunakan jalur Tol Cipali, namun ketika di tikungan tempat kejadian tiba-tiba ban mobil mengalami selip, sehingga mobil sulit dikendalikan dan langsung menabrak tembok jembatan.
"Saat kejadian cuaca gerimis kondisi jalan juga licin, di tikungan itu ban belakang selip. Saya kesulitan mengendalikan setir sehingga spontan membantingkan setir ke arah kiri badan jalan, namun menabrak besi serta bagian tembok jembatan," ucapnya.
Baca Juga: Menderita Penyakit Epilepsi, Chandra Fauzi (21) Ditemukan Meninggal di Pematang Sawah
Sumardi mengaku dirinya sudah biasa menggunakan jalur alternatif lintas utara itu setelah melalui Tol Cipali, sehingga medan jalan juga sudah sangat paham.
"Alhamdulilah, semua penumpang selamat termasuk kernet. Semua penumpang langsung dipindahkan pada Bus DAMRI lain yang sama satu jalur lintasan," ujarnya.
Jalur jalan Ciamis-Cirebon memang sering dilalui kendaraan roda empat dari Jakarta menuju daerah-daerah di selatan Jawa Tengah melalui Tol Cipali (Cikampek-Palimanan), maupun sebaliknya. Jalur itu pun merupakan jalur alternatif Ciamis-Jakarta menghindari kawasan Nagreg dan Gentong yang rawan macet.
Baca Juga: Alhamdulillah, Pahlawan Covid-19 Asal Sumedang Akhirnya Dapat Bantuan Rumah dari Jabar Bergerak
DAMRI yang merupakan singkatan dari Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (EYD: Jawatan Angkutan Motor Republik Indonesia) merupakan perusahaan otobus milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Keberadaan bus tersebut mempunyai sejarah panjang dalam moda transportasi darat Tanah Air, yang dibentuk berdasarkan Maklumat Kementerian Perhubungan RI Nomor 01/DAMRI/46 tanggal 25 November 1946.*