Sejumlah Nama untuk CDOB Tasikmalaya Utara Mencuat, Antara Kabupaten Galunggung Maupun Katara

- 30 Agustus 2022, 21:11 WIB
Jajaran Presidium Tasik Utara berdiskusi di redaksi Kabar Priangan tentang kesiapan pembentukan Daerah Otonom Baru Tasikmalaya Utara, Kamis, 25 Agustus 2022.*
Jajaran Presidium Tasik Utara berdiskusi di redaksi Kabar Priangan tentang kesiapan pembentukan Daerah Otonom Baru Tasikmalaya Utara, Kamis, 25 Agustus 2022.* /kabar-priangan.com/Gina/

KABAR PRIANGAN - Seiring dengan mencuatnya dorongan warga Tasikmalaya Utara untuk membentuk Daerah Otonom Baru (DOB), muncul pula perdebatan tentang nama kabupaten yang akan diambil serta lokasi ibu kota kabupaten yang akan dipilih.

Hal itu diakui oleh jajaran Presidium CDOB Kabupaten Tasikmalaya Utara saat berdiskusi di redaksi Kabar Priangan pekan lalu.

Ketua Presidium CDOB Tasikmalaya Utara, Ato Rinanto tak memungkiri jika saat ini muncul keinginan-keinginan dari masyarakat di masing-masing wilayah Tasikmalaya Utara untuk menjadikan daerahnya sebagai calon ibu kota kabupaten.

Baca Juga: Presidium CDOB Kabupaten Tasikmalaya Utara Klaim, Wilayah Tasikmalaya Utara Lebih Siap Dimekarkan

“Misalnya warga di Kecamatan Ciawi, menginginkan agar nantinya ibu kecamatan berada di Kecamatan Ciawi karena secara infrastruktur dianggap paling siap dan memenuhi syarat,” kata Ato.

Begitu pula warga di Rajapolah, kata dia, mereka juga mengusulkan agar ibukota Kabupaten nantinya berada di Rajapolah karena di sini sudah ada pusat perekonomian yang sudah terkenal di tingkat nasional.

“Begitu juga warga Pagerageung, mengusulkan agar ibukota kabupaten berada di Pagerageung dengan berbagai pertimbangannya,” kata Ato.

Baca Juga: Rekonstruksi di Duren Tiga Berjarak 600 Meter dari Rumah Pribadi Ferdy Sambo

Selain itu, kata dia, mengenai nama yang akan diambil, muncul pula beberapa usulan, seperti usulan agar kabupaten yang nantinya terbentuk diberi nama Kabupaten Galunggung.

Selain itu, ada pula usulan nama Katara, singkatan dari Kabupaten Tasikmalaya Utara, termasuk ada juga yang mengusulkan agar diberi nama Kabupaten Ciawi.

Menurut Engkus Suhara, anggota presidium, jika melihat pengalaman dari berbagai daerah yang sudah dan akan dimekarkan, mereka umumnya mengambil nama kabupaten induk.

Baca Juga: Terjadi Gelombang Tinggi, Kawasan Pantai Sayang Heulang Garut Ditutup Sementara

“Mungkin hanya Banjar dan Pangandaran saja yang beda sendiri. Umumnya, mereka mengambil nama kabupaten induk,” katanya.

Contohnya di Bandung, kata dia, yaitu ada Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur Selatan, Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Tasikmalaya Selatan, Kabupaten Garut Utara (Gatra).

“Jadi agar mengakomodir semuanya, bisa mengambil nama Kabupaten Tasikmalaya Utara,” kata Engkus.

Baca Juga: Gelombang Tinggi, Delapan Perahu Nelayan di Cipatujah Rusak Dihantam Ombak. Nelayan Terpaksa Libur Melaut

Namun menurut Ato, untuk nama dan lokasi ibu kota kabupaten, itu pembahasannya nanti akan dilakukan secara akademis oleh tim Akademis dari Pemkab Tasikmalaya.

“Nanti kan ada kajian akademisnya, jika usulan kita ini sudah disetujui oleh DPRD dan Pemkab Tasikmalaya,” kata Ato.

Nah, tim pengkaji akademis ini yang nantinya akan mengkaji secara menyeluruh dan mendalam, mana yang paling cocok untuk dijadikan sebagai ibu kota kabupaten.

Baca Juga: Aktivis HMI Tasikmalaya Berunjukrasa, Tolak Rencana Pemerintah Menaikan Harga BBM Bersubsidi

Begitu pula untuk nama, kata dia, maka tim akademis ini kemungkinan yang akan menampung semua aspirasi dari masyarakat, termasuk juga kemungkinan melakukan survei untuk menentukan nama apa yang nantinya akan digunakan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah