“Kami melihat potensi jenis padi sri organik ini sangat menjanjikan serta bisa dijadikan potensi padi ungulan yang nantinya dapat menjadi khas padi Cihaurbeuti. Dengan begitu akan mampu memberikan kesejahteraan untuk masyarakat khususnya masyarakat dikecamatan Cihaurbeuti sebagai salah satu daerah agropolitan,” ucapnya.
Ditambahkannya, sejak tahun 2020 di Kecamatan Cihaurbeti telah dilaksanakan program penanaman padi organik di lahan seluas 10 hektare yang dilaksanakan di empat desa.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak di Wilayah Priangan Timur, Kamis 8 September 2022
Selain itu, untuk tahun 2022 program penanaman padi organik akan kembali lebih dikembangkan di tujuh desa khususnya di Kecamatan Cihaurbeti.
“Kenapa padi organik karena ada nilai tambahnya dibanding dengan padi-padi biasa yakni diantaranya dapat meminimalisir pasokan pupuk yang biasanya menjadi kendala bagi para petani,” ucapnya
Edy juga berharap dengan adanya penerapan teknologi tepat guna itu bisa menambah hasil pertanian yang ada di Kecamatan Cihaurbeti.
Baca Juga: Selundupkan BBM Subsidi Sebanyak 2.100 Liter, Dua Warga Garut Diamankan Polisi
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Sumbermukti I Ustaz Saefuloh mengatakan dengan adanya panen raya tersebut diharapkan dapat memicu para petani untuk mengembangkan pertanian seperti yang di cita-citakan Bupati Ciamis.
Meski begitu Saefuloh menuturkan terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya diantaranya hama tikus dan sulitnya pasokan air di musim kemarau.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi petani Kabupaten Ciamis khususnya di lingkungan lahan persawahan Dusun Antaraliana Desa Sumberjaya Cihaurbeuti,” ucap Saefuloh.*