KABAR PRIANGAN - Alih fungsi lahan yang makin mengancam di Kabupaten Tasikmalaya disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan suhu di kawasan Tasikmalaya.
Selain itu, alih fungsi lahan seperti gunung yang dibabat guna usaha pertambangan, menyempitnya hutan dan lahan pertanian juga menjadi penyumbang hadirnya bencana, khususnya bencana banjir dan tanah longsor.
Apalagi jika alih fungsi lahan tersebut terjadi di area resapan air, seperti kawasan Gunung Galunggung, Gunung Cakrabuana, serta deretan perbukitan lain yang berada di Tasikmalaya, maka ancaman bencana akan semakin besar.
Seperti yang baru saja ditemukan para pecinta alam di Pegunungan Cakrabuana dimana sekitar 1 hektar lahan hutan hilang dibabat yang diduga guna membuka kawasan perkebunan kopi.
"Pemerintah harus segera turun tangan dalam masalah alih fungsi lahan. Ini masalah serius, jangan sampai hutan kita rusak,” kata pegiat lingkungan dari Komunitas Republik Aer Tasikmalaya, Harniwan Obech, Minggu 18 September 2022.
Herniwan Obech mengingatkan agar bencana beruntun yang terjadi di Garut jangan sampai terjadi di Tasikmalaya.
“Kita harus berkaca dari dampak kerusakan hutan di Garut, dimana banjir bandang menerjang akibat hutan di bagian hulu hilang dijadikan perkebunan sayuran," jelasnya.