Teknologi Fertigasi, Kreasi Dosen IPB Kelahiran Tasikmalaya Sukses Ditanam di Halaman Rumah dan Atap Madrasah

- 18 September 2022, 23:06 WIB
Dosen IPB Prof. Budi Indra Setiawan dan warga Burujul Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya melakukan panen melalui eknologi fertigasi otomatis nirdaya.
Dosen IPB Prof. Budi Indra Setiawan dan warga Burujul Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya melakukan panen melalui eknologi fertigasi otomatis nirdaya. /Kabar-Priangan.com/Irman S

"Saya berharap setiap atap rumah, gedung, lahan tak terurus di sekitar perkantoran bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan imej Kota Tasikmalaya yang resik," kata Budi.

Kegiatan itu sendiri terealisasi dalam rangkaian Program Dosen Mengabdi Pulang Kampung yang diluncurkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB. Sebelum kegiatan diseminasi dilakukan pemasangan teknologi dan penanaman benih yang sudah dilaksanakan sejak 30 Agustus 2022.

Baca Juga: Daryono BMKG Tentang Gempa Merusak di Taiwan dengan Magnitudo 6,9: Dipicu Sesar Aktif Chihshang

Teknologi fertigasi otomatis nirdaya sendiri merupakan teknologi irigasi yang mampu memenuhi kebutuhan air dan nutrisi tanaman secara otomatis tanpa menggunakan tenaga listrik. Teknologi fertigator ini mengairi tanaman melalui bawah permukaan yang dikendalikan dengan mekanisme evapotranspirasi.

Ide teknologi ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa penggunaan air irigasi yang efisien sangat penting untuk menghadapi tren penurunan sumber daya air yang tidak menentu.

Menurut Budi, memastikan pasokan air yang sesuai dengan evapotranspirasi tanaman (ETc) sambil mengoptimalkan kelembaban tanah merupakan sebuah tantangan. "Nah dengan sistem fertigator dirancang menggunakan suatu teknologi irigasi yang dapat mensuplai air secara langsung untuk memenuhi ETc tanpa menggunakan listrik," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak di Kota Bandung dan Sekitarnya, Senin 19 September 2022

Teknologi ini terdiri dari rangkaian pot khusus yang masing-masing disambungkan baik secara serial dan paralel serta mendapatkan suplai air/nutrisi dari tangki penyuplai yang dijaga level airnya menggunakan klep air tipe pelampung (water bulb-valve).

"Setelah teknologi terpasang, tidak perlu lagi dilakukan pemberian air dan pemupukan secara manual kecuali menjaga tanaman agar tidak terserang hama dan penyakit tanaman," kata Budi.

Riani menjelaskan teknologi fertigasi nirdaya (fertigator) mampu memenuhi kebutuhan air dan nutrisi tanaman secara otomatis tanpa menggunakan tenaga listrik. Ukuran potnya tergantung pada jenis tanaman sayuran atau buah-buahan yang akan dibudidayakan.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x