Network
KABAR PRIANGAN - Perbandingan jumlah penghafal Al Quran (hafiz) di Palestina yang mencapai rasio 1:90 orang harus dijadikan inspirasi bagi Muslim di Tanah Air dan Tasikmalaya.
Meski selalu dibayangi konflik dengan Zionis Israel, mereka istiqomah atau konsisten mencetak para hafiz walau proses menghapalnya kadang dilakukan di bunker atau tempat pengungsian lainnya. Sementara jumlah penghafal Al Quran di Indonesia baru mencapai rasio 1: 7000 orang.
"Masyarakat di Palestina yang masih dibayangi perang bisa istiqomah melahirkan banyak hafiz, penghafal Al Quran, kenapa kita yang situasinya relatif aman tidak bisa?" kata Ketua Pengurus Daerah Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Kota Tasikmalaya Ustaz H Agus Salim, SKep, Ners.
Agus menyampaikan hal itu disela kegiatan workshop Menghafal Satu Halaman Al Quran Metode Gaza yang digelar di Kantor PPIK Kota Tasikmalaya, Jalan Mashudi Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Minggu 30 Oktober 2022.
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 160 peserta dari kalangan santri, guru mengaji, pelajar dan mahasiswa itu Ikadi Kota Tasikmalaya menggandeng Yayasan Sadaqa dan menghadirkan Syeikh Abdurrahman Jaber, salah seorang instruktur tahfiz Darul Al Quran Gaza Palestina.
Tampak hadir dalam pembukaan diantaranya Kepala Dinas Koperindag H Apep Yosa, Kabag Kesra Pemkot Tasikmalaya Drs Encu Darsiwa dan lainnya.
Agus menambahkan, upaya mencetak hafiz itu menjadi komitmen dan program kerja Ikadi dengan tujuan membawa keberkahan bagi masyarakat di kota santri.
