Selain mengotori wilayahnya dari gumpalan tanah liat, juga terganggu suara motor yang bising para offroader.
"Sempat dilarang dan kemudian tidak ada yang datang, namun kurang tahu juga, kini sudah ada lagi, mungkin mencuri-curi waktu yang lenggang. Padahal kalau turun itu, jalan jadi kotor akibat tanah liat yang dibawa mereka, ditambah lagi suara knalpot yang bising," katanya.
Dengan kondisi medan jalan yang saat ini rusak dan dikhawatirkan mengubah tatanan ekosistem habitat sekitar, warga dan para pendaki yang biasa melakukan camping di tempat tersebut berharap hal itu menjadi perhatian bersama, khususnya pemerintah.
Apalagi, jika mendapatkan perhatian khusus tidak menutup kemungkinan tempat tersebut menjadi wahana wisata yang mendulang uang, selain Sungai Cireong yang berada tepat dibawahnya.
Tentunya kondisi akses jalan dan lingkungan Gunung Golkar harus dipelihara serta perlu ketegasan dari aparat pemerintah terkait.*