KABAR PRIANGAN - Bagi warga Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, mungkin sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama pasir atau bukit yang terdengar sedikit nyeleneh. Soalnya, nama bukit tersebut identik dengan nama kemaluan perempuan dalam bahasa Sunda.
Telah lama salah satu pasir yang berada di Dusun Peundeuy Desa Margaharja Kecamatan Sukadana itu memiliki nama Heunceut. Bahkan sudah dikenal warga sejak zaman Belanda.
Bagi masyarakat Desa Margaharja Sukadana pun nama Pasir Heunceut yang dikenal memiliki panorama alam cukup indah, sudah tidak merasa tabu atau malu. Termasuk ketika menyebutkan nama bukit itu kepada warga luar daerah.
Dalam perkembangannya saat ini, lokasi Pasir Heunceut rencananya akan dijadikan kawasan agrowisata oleh Pemerintah Desa Margaharja dan masyarakat setempat, sebagai tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan alam indah dengan rimbunnya dedaunan.
Ketua RW Dusun Cipeundeuy, Tarlim, mengatakan, dulu pada tahun 1948 Pasir Heunceut merupakan kebun karet sekitar 250 hektare yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Adapun terkenalnya nama Pasir Heunceut, konon sejarahnya di kebun karet itu ada pendatang atau pegawai perempuan yang sering datang ke tempat tersebut untuk bekerja. Karena perempuan itu cantik sehingga memikat mandor yang merupakan orang Belanda.
"Setahu saya begitu, sering ada mandor yang membawa pegawai perempuan ke pasir tersebut. Kalau memadu cinta atau tidaknya saya tidak tahu, namun sepintas ceritanya begitu," kata Tarlim kepada sejumlah wartawan termasuk kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Rabu 21 Desember 2022.