Kasus Penyakit Leptospirosis di Kabupaten Pangandaran Menurun, Masyarakat Harus Tetap Waspada

- 10 Januari 2023, 16:38 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Aang Saeful Rahmat di Ruang Kerjanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Aang Saeful Rahmat di Ruang Kerjanya. /kabar-priangan.com/Kiki M/

KABAR PRIANGAN - Kasus penyakit Leptospirosis atau kencing tikus yang diderita warga masyarakat di Kabupaten Pangandaran mengalami penurunan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Aang Saeful Rahmat mengatakan, di tahun 2022 lalu ditemukan warga yang positif penyakit Leptospirosis.

Namun terhitung dari awal Januari 2023 pihaknya belum mendapat laporan warga yang positif Leptospirosis dari puskesmas atau RSUD Pandega.

Baca Juga: PSGC Ciamis Vs Depok City 1-0, Diwarnai 2 Kartu Merah 'Laskar Galuh' Lolos ke Babak 64 Besar Liga 3 Nasional

Aang menambahkan, orang beresiko tertular adalah petani yang memang bekerja di sawah, kemudian korban pascabanjir, serta orang-orang yang berwisata ke kolam renang.

"Yang positif leptospirosis kebanyakan para petani, karena penyakit tersebut masuk melalui luka tubuh manusia," kata Aang saat diwawancarai di ruang kerja, Selasa 10 Januari 2023.

Sedangkan, kalau Leptospirosis dikatakan positif itu harus tegak diagnosanya. Tegaknya diagnosa gold standarnya adalah MAT.

Baca Juga: Demam Latto latto juga Melanda Tasikmalaya, Penjual di Jalan HZ Mustofa Raup Untung hingga Ratusan Ribu Rupiah

"Alat tersebut di kita belum ada, tetapi bisa dibantu dengan rapid test, untuk yang positif leptospirosis tahun kemarin memang ada, tetapi semua sudah ditanggulangi," tambah Aang.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x