Pegiat Sachitas di Tasikmalaya Budidayakan Kacang Hutan Amazon, Pasarnya Menggiurkan Siap Jalin Kerja Sama

- 18 Januari 2023, 18:19 WIB
Pegiat sachitas di Kota Tasikmalaya saat melihat perkembangan budi daya sacha inchi.*
Pegiat sachitas di Kota Tasikmalaya saat melihat perkembangan budi daya sacha inchi.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Dikenal memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi, banyak warga di Tasikmalaya, Ciamis, dan daerah lain mulai melirik peruntungan untuk membudidayakan kacang sacha inchi atau sachitas.

Jenis kacang yang berasal dari hutan tropis Amazon itu dikenal sangat kaya asam lemak seperti omega 3, omega 6, dan omega 9 yang sangat bermanfaat bagi kecerdasan anak. Selain itu, pangsa pasarnya juga melebar seiring dijadikannya minyak sachitas banyak dipergunakan sebagai bahan baku industri makanan dan farmasi.

Saking kaya manfaat, nilai pasarnya pun cukup menggiurkan. Di pasaran, bibit sachitas siap tanam di kisaran Rp20.000-Rp50.000 per pohon. Sementara kacang inca yang diolah menjadi minyak bisa mencapai Rp1 juta per liternya. Bahkan, untuk minyak sacha inchi kualitas super bisa mencapai harga Rp6 juta

Baca Juga: Dampak Cuaca Ekstrim di Tasikmalaya, Pohon Tumbang Tersapu Angin dan Puluhan Atap Rumah Rusak

Irwan Soemantri misalnya sudah sejak enam bulan lalu melakukan penanaman di sempadan Sungai Ciwulan Kecamatan Kawalu dan Cibeureum Kota Tasikmalaya. "Alhamdulillah sekarang sudah mulai panen, proses perawatannya juga tak terlalu ribet dengan pupuk cukup mengandalkan pupuk kandang," kata dia, Selasa 17 Januari 2023.

Salah seorang pegiat sachitas, Ukun, mengatakan, untuk menampung berapa pun hasil produksi petani atau pegiat sacha inchi di Tasikmalaya, PT Sacha Inchi Sejahtera dan CV Bintang Cahya siap. Malah jika ada yang tergerak berinvestasi, pihaknya siap berkolaborasi untuk mengembangkan budidaya tanaman tersebut.

"Insya Allah pangsa pasar sudah ada, tinggal disiapkan produknya," ujar dia.

Baca Juga: Peluang Pilkada di Sumedang Masih Terbuka, Pakar Politik Unpad Sebut Petaha Potensial Maju

Ditambahkannya, saat ini luas lahan yang sudah ditanami di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya baru mencapai sekitar 10 hektare. "Saya sendiri baru tanam 1 hektar," katanya seraya menambahkan mengenai benih pihaknya sedang berusaha melakukan penyemaian.

Dede Malik, pegiat lain di Kampung Sungkup Kecamatan Purbaratu mengaku tergerak melakukan budidaya tanaman itu karena cukup tergiur dengan nilai jual yang cukup tinggi. "Kebetulan ada lahan tanaman porang. Jadi sacha inchi dijadikan tanaman tumpang sari," kata Dede.

Menurut Dede, masa tanam kacang bintang ini relatif singkat yakni 6-7 bulan sudah bisa dipanen dengan masa panen sampai usia 20 tahun. Setiap bulan bisa dipanen.

Baca Juga: Makanan Khas Imlek dengan Nama Unik, Sup Delapan Bentuk yang Dipercaya Membawa Keberuntungan, Ini Cara Buatnya

Berdasarkan analisa usaha yang ia peroleh, dengan asumsi lahan 1 hektar yang ditanami 1.666 batang, ada potensi penghasilan sekitar Rp45 juta per sekali panen. "Karena dari jumlah itu, hanya sekitar 1.500 batang/pohon yang hidup dan tumbuh berkembang," ujarnya.

Dengan rata-rata satu batang menghasilkan dua kilogram biji kering dan harganya Rp15.000 per kilogram (harga termurah), sehingga perhitungannya menjadi 1500 x 2 kilogram x Rp15.000 = Rp45 juta/panen.

 Buah sachitas berumur sekitar tiga bulan lebih.*
Buah sachitas berumur sekitar tiga bulan lebih.*

Setelah panen perdana, panen berikutnya adalah sekitar 4-5 bulan berikutnya. Seterusnya tanaman sacha inchi akan berbunga secara acak waktu, sehingga bisa dipanen setiap 20-30 hari. "Itung-itung nyengcelengan (menabung) we," ujarnya.*

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah