Network
KABAR PRIANGAN - Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya akan terlebih dulu meninjau langsung ke lokasi serta berbincang dengan pemilik toko dan warga setempat di sekitar pedestrian Jalan Cihideung dan Jalan HZ Mustofa. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa Pemkot Tasikmalaya menempatkan para pedagang kaki lima (PKL) di pedestrian Jalan Cihideung apakah betul-betul sudah ada kesepakatan atau belum.
Soalnya, berdasarkan keterangan dari pihak Pemkot Tasikmalaya, warga sudah tidak keberatan dengan adanya PKL di Jalan Cihideung. "Katanya warga diberi ruang bisa buka kuliner di malam hari," kata Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Tjahja Wandawa, Kamis 16 Februari 2023.
Dikatakan Politisi Nasdem tersebut, berdasarkan hasil rapat kerja dengan Asisten Daerah Ekonomi Pembangunan serta Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, di sana nantinya akan ditempatkan 10 gazebo dengan delapan lapak pedagang di setiap satu unit gazebo.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Kuliner Cafe di Tasikmalaya yang Paling Hits dan Estetik, Cocok untuk Malam Mingguan
"Jadi rencana pemkot nantinya di tengah ada 40-an PKL menempati 10 gazebo itu. Sedangkan 191 sisanya di emperan toko sepanjang Jalan Cihideung," kata Tjahja.
Namun, lanjut Tjahja, pihaknya mengingatkan dalam penerapan konsep tersebut supaya tenda yang digunakan PKL seragam. Kemudian lapak PKL di emper toko jangan digunakan tenda, melainkan dengan lapak biasa yang mudah dipindah atau dibongkar.
Hal itu penting supaya suasana yang sudah bagus di sana tidak kembali terkurangi estetikanya. "On time jam 4 sore tutup, bebersih lagi di lokasi dan menjelang petang sudah steril. Tidak menetap seperti gerobak. Artinya pengawasannya nanti kami peringaktkan, jangan sampai seperti kasus gerobak Cihideung," ujar Tjahja.
Menurutnya berdasarkan pengakuan Pemkot Tasikmalaya, konsep tersebut sudah disetujui dan disepakati himpunan pedagang maupun waga sekitar.*
