"Kami meminta Bapa Wali Kota maupun yang lainnya agar memindahkan lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) di samping SDN Argasari, karena saya ingin belajar serius dan menerima mata pelajaran dari bapak, ibu guru dengan baik," ujarnya.
"Kalau masih ada lokasi tempat sampah dekat sekolah, belajar kami dipastikan akan tetap terganggu karena bau sampah sangat menyengat," katanya menambahkan.
Sementara itu, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SDN Argasari, Jenal Ismail mengatakan, lokasi TPS yang terlalu berdekatan dengan lokasi sekolah, selama ini memang sangat menganggu aktivitas proses belajar mengajar.
"Bahkan saat kami menerangkan mata pelajaran, banyak peserta didik terpaksa harus menutup hidung karena semua mencium aroma sampah," jelasnya.
Sehingga kata dia, langkah atau upaya yang dilakukan selama ini agar belajar siswa bisa fokus, pihaknya terpaksa memindahkan proses KBM ke mushola sekolah dan ruang guru.
Adapaun lanjut Jenal, upaya lain yang sudah beberapa kali dilakukan yaitu melakukan audiensi bersama warga, guru dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak mendapatkan hasil.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Banjar yang Sering Diburu, Ada Seafood, Bakso, Hingga Makanan Khas Sunda!
"Tetap saja pembuangan sampah warga dilakukan di lokasi tersebut," katanya.
Pemerintah daerah seolah menutup sebelah mata. "Padahal setiap harinya banyak pejabat Pemkot yang lewat sini untuk menuju Pemkot yang saya kira pasti mencium bau sampah. Tapi yang seperti ini, tidak ada penyelesaiaan," katanya.***