Pengurus Pesantren di Tasikmalaya Sebut Pemerintah Tidak Sowan saat Gelar Halal Bihalal

- 3 Mei 2023, 15:20 WIB
Pengurus Pesantren Al Mujahidin, Yusuf Roni Romdoni tengah menyampaikan aspirasi.
Pengurus Pesantren Al Mujahidin, Yusuf Roni Romdoni tengah menyampaikan aspirasi. /kabar-priangan.com/Dian Maldini

KABAR PRIANGAN - Kegiatan halal bihalal Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, dilaksanakan di Stadion Wiradadaha Tasikmalaya, pada Rabu 3 Mei 2023.

Kegiatan akbar yang dihadiri oleh Forkopimda Kota Tasikmalaya dan Kabupaten ini berjalan hingga selesai, meskipun mendapatkan sambutan aksi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Informasi yang didapatkan oleh wartawan Kabar Priangan di lapangan, para peserta aksi dari PMII telah mendapat undangan secara resmi untuk menghadiri kegiatan halal bihalal.

Baca Juga: Halal Bihalal Pemerintah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya Diwarnai Aksi oleh PMII

Namun entah mengapa, massa dari PMII ini tidak masuk ke acara, melainkan menjalankan aksi di luar stadion. Para peserta aksi melakukan unjuk rasa berkenaan dengan Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Seperti yang disampaikan oleh Korlap Aksi Sadid Farhan, Sadid menilai bahwa Pemerintah telah gagal menyelesaikan permasalahan di bidang pendidikan dan perekonomian.

"Acara ini adalah bentuk halal bihalal hanya untuk menghalalkan APBD. Kita ketahui bagaimana Pemerintah mengelola proyek-proyek yang terjadi di Kabupaten dan Kota. Bagaimana bisa, berbicara mengenai pendidikan? tapi tidak melihat fakta di Kabupaten soal Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme masih merajalela," jelasnya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Bandung yang Gratis dan Lagi Hits 2023, Nomor 3 Ada Kolam Renangnya!

Hingga acara berakhir, Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah dan Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto tidak menemui para peserta aksi di lapangan. Setelah ditelusuri, pihak Forkopimda keluar melewati pintu samping stadion dalam penjagaan ketat.

Akhirnya, massa melayangkan tuntutan secara bergantian. Salah satu tuntutannya adalah perihal Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Selepas membacakan tuntutan dari massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), pengurus pesantren Al Mujahidin, Yusuf Roni Romdoni menuding bahwa Pemerintah tidak sowan dalam melaksanakan kegiatan.

Baca Juga: Cara Mengatasi Set Top Box Tidak Ada Gambar tapi Ada Suara, Berikut Ini Langkah-Langkahnya!

Hal ini dikatakan oleh Yusuf di depan Stadion Wiradaha menggunakan pengeras suara dari PMII. Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya tidak mendapatkan informasi sedikitpun terkait acara.

"Acara ini di depan pesantren, tapi kami tidak tahu dan tidak diundang. Padahal, saya ini tim tata nilai dan Kamtibmas di Pemerintah Kota Tasikmalaya. Padahal pesantrennya di depan stadion," katanya.

Yusuf kecewa, sebab dirinya sedang melakukan pembangunan di Pesantren, namun terhambat karena penjagaan ketat.

"Mobil cor sudah ada di depan, namun karena ada penjagaan jadi tidak bisa. Ini pemerintah tidak sowan," tambahnya.

"Karena ini kota santri dan religi, seharusnya bertatakramalah, sowanlah, beradab, apalagi ini judulnya halal bihalal, kalau begini jadi halal biharam. Jadi Pemerintah tidak tahu tatakrama, bermasyarakat, dan beretika. Harusnya sowanlah, karena acara ini menggunakan anggaran rakyat," pungkasnya.***

Editor: Dian Maldini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah