Jelang Idul Adha, Ratusan Ekor Sapi di Pangandaran Malah Terkena Penyakit LSD, Ada yang Langsung Mati!

- 18 Mei 2023, 21:27 WIB
Sapi milik Elif Sonjaya di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Ratusan ekor sapi di Kabupaten Pangandaran terkena penyakit Lumpy Skin Disaese (LSD).*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki
Sapi milik Elif Sonjaya di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Ratusan ekor sapi di Kabupaten Pangandaran terkena penyakit Lumpy Skin Disaese (LSD).*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

 

KABAR PRIANGAN - Sekitar 1,5 bulan menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, ratusan ekor sapi di Kabupaten Pangandaran terkena penyakit Lumpy Skin Disaese (LSD) atau orang Pangandaran mengenalnya penyakit lato-lato.

Salah seorang pemilik sapi di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Elif Sonjaya (35) mengatakan ternak sapinya terjangkit penyakit tersebut. Namun, sapi miliknya belum benar-benar parah kalau dibandingkan dengan sapi temannya.

"Tapi, saya bingung harus bagaimana cara menyembuhkannya karena penyakit itu susah dicari obatnya. Semoga sapi saya bisa secepatnya pulih kembali, karena itu sapi kesayangan," kata Elif saat diwawancara kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan di kandang sapinya, Kamis 18 Mei 2023.

Baca Juga: Jumat Pagi Ini Skuad Timnas Indonesia U 22 SEA Games 2023 Diarak di Jakarta, Ini Jadwal dan Rute Lengkapnya

Elif menambahkan, saat ini setiap menit dirinya terus diserang ketakutan lantaran takut ada apa-apa dengan sapinya itu. "Kalau ada obat yang benar-benar ampuh saya beli. Semoga dinas terkait dengan adanya informasi ini datang memberi solusi kepada kami kaum peternak sapi," katanya. 

Lanjut Elif, sebentar lagi akan menyambut Idul Adha 1444 H, biasanya kurang dari sebulan umat Muslim merayakan Hari Raya Kurban itu banyak warga yang mencari hewan kurban baik sapi maupun kambing. Dia mengaku heran kenapa setiap akan datang Lebaran Haji selalu ada musibah. "Dulu ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sekarang LSD, malah heran saya," ujar Elif.

Sementara itu, kata Elif, sapi milik rekannya ada yang langsung mati karena terjangkit penyakit itu. "Ya, itu sapi milik teman saya ada yang langsung mati, banyak yang parah, mereka banyak yang bingung bagaimana solusi untuk menyembuhkannya, kalau gejalanya itu ada bisul-bisul di sekujur tubuh," ujar Elif.

Baca Juga: Tabrakan Mobil dan Motor di Cikoneng Ciamis, Sejumlah Korban Dibawa ke RSUD Ciamis

Sementara itu, Kepala Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pangansaran Suryadi mengatakan, setidaknya ada 245 ekor hewan sapi yang terjangkit Cacar Sapi.

"Di Kecamatan Pangandaran ada 56 ekor, kemudian Sidamulih 73 ekor, Cimerak 35 ekor, Cijulang 15 ekor, Cigugur 12 ekor, Langkaplancar 8 ekor, Mangunjaya 15 ekor, Padaherang 5 ekor, Kalipucang 8 ekor dan Parigi 18 ekor," kata Suryadi saat diwawancara, Kamis 18 Mei 2023.

Menurutnya, gejala LSD atau Cacar Sapi ini seperti bisul cacar di sekujur tubuh, demam selama 3 hari, tubuh sapi akan lemah, tidak mau makan dan minum. Namun kalau sapi bisa melewati masa sakit selama 10 hari pasti akan sembuh.

Baca Juga: Isu Dugaan Selingkuh Ditangani Camat, Kades Gunungcupu Ciamis: Saya Menonton di Bioskop Tapi Tak Berdua

Ia mengatakan, anak sapi yang baru berusia beberapa bulan biasanya tidak akan kuat menghadapi cacar sapi ini. "Makanya indukan dan anak sapi harus dipisahkan dulu saat terjangkit cacar sapi," ucapnya.

Kata dia, karakter LSD mirip dengan PMK, sapi yang terjangkit bisa mengalami kekebalan terhadap penyakit itu jika jadi penyintas. "Sapi ini perlu beberapa pertolongan jika terjangkit, bisa diberi vitamin, diberi susu skim, vitamin ayam petelur dan susu sambung untuk anak sapi," katanya.

Jika sudah sembuh, anak sapi bisa disatukan kembali dan boleh menyusui pada induknya. "Saat sakit cacar, peternak jangab buru-buru menjual sapinya, karena penyembuhanya cukup mudah," ucapnya.

Baca Juga: 54 Tim se-Jabar Ikuti Turnamen Bola Voli Al Musaddadiyah Garut Cup 2023

Cacar Sapi disebabkan oleh Capripoxvirus, sangat cepat penularannya, namun risiko kematian rendah, jika segera ditangani. "Saya belum bisa memastikan berapa jumlah sapi yang mati akibat Cacar Sapi di Pangandaran," ujarnya.***

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x