Menurut Dahwan, kegiatan buku taun atau hajat lembur harus terus dilestarikan. Karena didalamnya terdapat nilai kearifan lokal yang tinggi. Di era masyarakat sekarang, nilai kearifan lokal harus dikembangkan. Sehingga nilai budaya silih asih, silih asuh dan silih asah akan terjaga hingga lintas generasi.
"Kita semua wajib menjaga nilai-nilai sakral yang terkandung di budaya tradisional ini. Ini salah satu langkah sederhana dari warga Cisalak untuk kearifan lokal yang harus jadi acuan meski berada di era modern," ujarnya.***