Viral Fenomena Alam Hujan Deras Hanya Guyur Satu Rumah di Tawang Tasikmalaya, Ternyata Ini Penyebabnya

- 6 Agustus 2023, 23:34 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Dr Teguh Rahayu.*
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Dr Teguh Rahayu.* /Instagram/teguhrahayu_stafgeofbdg/

KABAR PRIANGAN - Kejadian hujan deras yang hanya mengguyur satu rumah di Kampung Margalaksana Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Sabtu 5 Agustus 2023 pagi, menghebohkan warga. Bahkan kejadian di rumah Deni, warga setempat, sekitar pukul 5.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB itu viral di sejumlah media sosial.

Warga pun berdatangan menyaksikan fenomena alam yang tergolong langka ini. Mayoritas dari mereka hanya bisa tertegun sambil mengucap Istigfar. Warga kian merasa takjub karena saat hujan deras itu langit terlihat cerah. Cahaya matahari yang baru terbit membuat langit di daerah itu terlihat indah. Malah warga yang jauh seperti melihat ada pelangi.

Diminta tanggapannya tentang hal ini, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Dr Teguh Rahayu, mengatakan fenomena hujan dengan skala sangat lokal lazim terjadi di musim kemarau. "Fenomena hujan jenis ini disebabkan oleh awan single cell yang terbentuk di suatu area atau wilayah," tutur Teguh dalam pesan tertulis kepada wartawan, Minggu 6 Agustus 2023.

Baca Juga: Viral Hujan Deras Tapi Hanya Mengguyur Satu Rumah di Tawang Tasikmalaya, Hebohkan Warga

Disampaikan Teguh, awan hujan biasanya bergerak di atas sebuah wilayah dan melepaskan kelembaban saat mereka pergi dalam bentuk hujan. "Bangunan dan struktur lainnya dapat memblokir kejadian hujan, sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan," tulisnya.

Teguh pun mengimbau masyarakat tidak perlu panik terkait fenomena hujan dalam skala sangat lokal. "Hal tersebut lazim terjadi di musim kemarau seperti sekarang. Kondisi ini tidak berkaitan dengan prekursor bencana lainnya, dan mohon disikapi dengan tenang dan tidak panik," ujar Teguh.

Diberitakan kabar-priangan.com sebelumnya, kejadian di rumah berukuran 8 m x 3 m tersebut pertama kali dilihat oleh Ny. Titing (58), tetangga Deni. Ketika itu usai Salat Subuh dirinya akan membeli telur ke warung. Titing sempat pulang lagi ke rumah untuk membawa payung.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x