Viral Oknum Guru ASN di Pangandaran Jual Aset Daerah Demi Judi Slot, Kepsek: Dia Bertalenta, Rajin ke Sekolah

- 13 September 2023, 13:12 WIB
Suasana SMPN 2 Parigi Kabupaten Pangandaran, Rabu 13 September 2023, dan Kepala SMPN 2 Parigi, Jumid.*/kolase kabar-priangan.com/Kiki Masduki
Suasana SMPN 2 Parigi Kabupaten Pangandaran, Rabu 13 September 2023, dan Kepala SMPN 2 Parigi, Jumid.*/kolase kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

KABAR PRIANGAN - Viral di media sosial soal kasus seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pangandaran. Pasalnya, AR (40 tahun) yang berstatus guru di salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Pangandaran, menjadi tersangka penjualan aset daerah di sekolahnya berupa perangkat lunak komputer berjumlah puluhan unit, infocus, dan laptop.

Pantauan wartawan kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan di Pangandaran, Rabu 13 September 2023 siang, kondisi di SMPN 2 Parigi, Kecamatan Parigi, kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasa. Para murid pun tampak disiplin. Namun mereka harus kehilangan sejumlah perangkat ANBK.

ANBK adalah Program Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang diselenggarakan oleh Kemdikbud Ristek termasuk di Kabupaten Pangandaran. Karena perangkat tersebut sangat dibutuhkan, selama ini untuk menunjang program itu peralatan meminjam dari para guru setempat.

Baca Juga: Penantian 11 Tahun Berakhir Timnas Indonesia U23 ke Piala Asia, Erick Thohir: Ini Sejarah, Bukti Kita Bisa!

Diperoleh informasi, barang-barang yang hilang adalah dua infocus, dua laptop, dan 26 unit komputer. Kepala SMPN 2 Parigi Jumid mengatakan, pertama ditemukan pelaku melakukan perbuatannya pada April 2021 tepanya pada bulan puasa.

"Kan saat bulan puasa itu sedang liburan, kami saat liburan itu ingin mengecek ruangan-ruangan yang ada di sekolah. Kemudian, petugas keamanan sekolah mengecek ruangan komputer, saat dicek ternyata sudah tinggal empat unit komputer, dan yang lainnya sudah tidak ada," kata Jumid, Rabu 13 September 2023.

Diketahui dari CCTV

Jumid menambahkan, setelah ada kejadian tersebut, pihak sekolah diinstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Pangandaran melaporkan ke kepolisian. "Kemudian setelah melapor kepada polisi, pihak kepolisian pun merespons baik dan langsung cek TKP. Pada saat dicek pertama tidak ditemukan ruangan yang rusak atau pintu dijebol, namun akhirnya melihat CCTV," tuturnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x