Diungkapkannya, petugas yang diturunkan dalam program Bakti PDKB merupakan petugas pilihan, tidak semua bisa masuk tim khusus ini. Berkat keahlian khusus yang mereka miliki, mereka pun kerap diberi julukan Kopasusnya PLN.
Baca Juga: Tantang Warga dan Pamer Kebal Senjata, Tiga Preman di Garut Tumbang Dihajar Massa
Dia menyebutkan, ke 17 tim dari tiap UP3 ini bergerak dan bekerja bersama-sama untuk melakukan pemeliharaan di Garut dan sekitarnya tanpa memadamkan aliran listrik agar aktivitas warga tetap berjalan normal. Selain pemeliharaan, petugas juga melakukan pemasangan alat proteksi atau pelindung petir yang selama ini sering menjadi penyebab terjadinya gangguan.
"Ini kita lakukan untuk meningkatkan keandalan listrik kita agar tidak mudah gangguan, sehingga kontinuitas pasokan listrik tetap lancar. Ujung-ujungnya, pelanggan tidak dirugikan akibat terjadinya pemadaman listrik akibat adanya gangguan," katanya.
Menurut Aji, upaya ini juga merupakan bagian komitmen PLN UID Jabar untuk selalu menjaga keandalan dan menjadi pasokan listrik agar tidak terjadi pemadaman. Dengan kata lain, ini bagian dari upaya PLN UID Jabar dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan.
Baca Juga: Polisi di Garut dan Tasikmalaya Berhasil Gagalkan Upaya Penggelapan Mobil Grab
Dengan dilaksanakannya program Bakti PDKB di wilayah PLN UP3 Garut ini, Aji berharap bisa mencegah atau paling tidak meminimalisasi terjadinya gangguan yang menyebabkan pasokan listrik terhenti. Ada berbagai faktor yang selama ini sering menjadi penyebab gangguan listrik di Garut di antaranya binatang, pohon, petir, dan layangan.
Aji juga menyoroti tingginya gangguan listrik di Garut yang disebabkan oleh layangan. Terlebih, banyak warga yang menggunakan kawat saat menerbangkan layangan yang tentu saja menimbulkan kerawanan gangguan listrik.
"Gangguan listrik akibat layangan di Garut memang cukup tinggi juga. Dalam hal ini saya ingin mengimbau agar tidak bermain layangan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran pasokan listrik apalagi dengan menggunakan kawat karena ini juga bisa membahayakan keselamatan penggunanya akibat rawan kena setrum," ucap Aji.***