PVMBG Sarankan Pemkab Garut Buat Perda Khusus Mitigasi Gempa dan Tsunami

- 18 September 2023, 20:36 WIB
Kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang diselenggarakan BPBD Garut di Joglo Abah Resto, Jalan Otista, Tarogong Kaler, Senin, 18 September 2023.
Kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang diselenggarakan BPBD Garut di Joglo Abah Resto, Jalan Otista, Tarogong Kaler, Senin, 18 September 2023. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Wilayah Kabupaten Garut dikenal sebagai kawasan yang rawan akan bencana alam. Berbagai jenis potensi bencana alam terdapat di Garut sehingga disebut-sebut sebagai etalase bencana. 

Hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang terus melakukan pemantauan ke Garut. 

Bahkan pihak PVMBG menyarankan agar Pemkab Garut membuat Peraturan Daerah (Perda) khusus tentang mitigasi bencana, terutama gempa bumi dan tsunami. 

Baca Juga: Dinsos Garut Bantu Warga Kurang Mampu dengan Program SPM

Penyelidik Bumi Madya PVMBG, Badan Geologi, Supartoyo, menyebutkan potensi bencana alam gempa bumi dan tsunami di wilayah Kabupaten Garut terbilang rawan. Hal ini patut disikapi secara serius dengan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

"Menyikapi tingkat kerawanan bencana gempa bumi dan tsunami yang cukup tinggi ini, penting sekali adanya langkah lanjutan. Selain sosialisasi, penting pula dilaksanakan sejenis peningkatan kapasitas seperti training of trainer bagi relawan bencana untuk menyampaikan informasi mitigasi bencana kepada masyarakat," kata Supartoyo seusai kegiatan kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, di Joglo Abah Resto, Jalan Otista, Tarogong Kaler, Garut, Senin, 18 September 2023.

Keberadaan Perda yang khusus untuk masalah bencana alam terutama gempa bumi dan tsunami di Garut dinilainya sangat perlu. Terlebih untuk mengantisipasi bencana tsunami di wilayah selatan Garut yang potensinya begitu besar. 

Baca Juga: Ratusan Warga Cibatu Garut Antusias Ikuti Pengobatan Gratis di Dalam Kereta Api

Selama ini, imbuh Supartoyo, pihaknya senantiasa mendorong daerah-daerah dengan potensi rawan bencana untuk memulainya dengan melahirkan Perda. Ia mencontohkan Kabupaten Cianjur yang berkat dorongannya saat ini telah memiliki Perda Mitigasi Bencana.

Ia menyampaikan, Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terhadap bencana termasuk gempa bumi dan tsunami. Hal ini dikarenakan sebagian wilayahnya terletak berdekatan dengan sumber gempa bumi yang mana untuk di wilayah laut sendiri terdapat zona penunjaman "mega thrust" dan "intraslab". 

"Di darat ada patahan aktif yakni Patahan Garsela. Kemudian di sini juga pantainya masuk wilayah rawan tsunami karena ada sumber pembangkit tsunami yaitu dari "mega thrust" di mana potensinya menurut hitung-hitungan para ahli cukup besar mencapai sekitar 8,7 skala richter," ucapnya. 

Baca Juga: Bantu Masyarakat Miskin Ekstrem, Pemkab Garut Akan Distribusikan 100 Ton Beras

Inilah menurutnya yang menjadi salah satu alasan selama ini pihaknya terus mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kegiatan mitigasi dan melaksanakan simulasi serta menentukan jalur evakuasi. Ia juga mengingatkan bahwa upaya mitigasi harus dilakukan secara berkesinambungan dan tidak boleh diabaikan.

Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggalan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan edukasi kepada stakeholder, khususnya para camat, untuk menyampaikan informasi terkait mitigasi bencana kepada warganya.

Hal ini penting mengingat wilayah Garut sendiri terdapat beberapa pantai dan beberapa daerah yang memiliki potensi bencana salah satunya yaitu sesar garsela di Kecamatan Samarang, Pasirwangi, dan Tarogong Kidul.

Baca Juga: Viral Meteor Melintas di Langit Bandung hingga Garut, Begini Penjelasan BRIN

Aah menegaskan, kegiatan ini sangat penting karena intinya untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada stakeholder khususnya para camat di wilayah untuk menyampaikan kembali kepada warganya terkait potensi bencana serta cara antisipasinya. Dengan cara demikian, masyarakat juga akan lebih memahami apa yang harus dilakukan ketika bencana benar-benar terjadi.

"Saat ini kami tengah melakukan upaya untuk terus mendapatkan informasi mengenai potensi bencana baik dari BMKG maupun dari PVMBG sebagai bekal untuk melaksanakan Desa Tangguh Bencana," ujar Aah. 

Masih menurut Aah, di daerah-daerah rentan bencana sekitar sesar garsela pihaknya kini mengupayakan membentuk Desa Tangguh Bencana. Melalui program ini masyarakat diharapkan siap dalam menghadapi ancaman bencana sehingga bisa mencegah atau meminimalisasi korban ketika bencana terjadi. 

Baca Juga: Atasi Kesulitan Air Bersih, Disdik Garut Bangun Sumur Bor di Pakenjeng

Aah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap siaga karena bencana bisa terjadi kapan saja. Selain itu, ia juga mengajak kepada masyarakat untuk mencari informasi mengenai mitigasi bencana baik melalui website PVMBG, BMKG, maupun media lainnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah