Status RSUD dr Slamet Garut Berubah jadi UOBK

- 21 November 2023, 19:14 WIB
Bupati Garut hadir dalam pertemuan rapat enam bulanan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif, dan respons penyakit tingkat Kabupaten Garut, di Ballroom Hotel Harmoni, Garut.
Bupati Garut hadir dalam pertemuan rapat enam bulanan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif, dan respons penyakit tingkat Kabupaten Garut, di Ballroom Hotel Harmoni, Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Perubahan status RSUD dr. Slamet menjadi unit organisasi bersifat khusus (UOBK) di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dimaksudkan untuk menyelaraskan penanggulangan kesehatan dari segi preventif, promotif dan kuratif. 

Demikian disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan, saat memberikan sambutan pada acara pertemuan rapat enam bulanan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif, dan respons penyakit tingkat Kabupaten Garut, di Ballroom Hotel Harmoni, Tarogong Kaler, Garut, Selasa 20 November 2023

Proses ini akan berlangsung mulai Jumat, 24 November 2023, dengan langkah- langkah administratif yang telah disiapkan.

Baca Juga: Bunga Pinjaman Tinggi, Bupati Garut Ajak ASN dan PPPK Pindah jadi Nasabah Bank selain BJB

"Tentu melalui proses dua minggu, setelah itu ada Perda yang saya tandatangani, dan direktur nya juga langsung berhenti, kalau mau diperpanjang diangkat lagi, kalau tidak mau diangkat ya nanti dilelang," ujarnya.

Bupati menegaskan, Undang-undang terbaru (UU Nomor 17 Tahun 2023) tentang kesehatan, itu pentingnya fokus pada aspek preventif untuk mengurangi kebutuhan perawatan di rumah sakit. Meski begitu, dia menyadari bahwa rumah sakit tetap menjadi harapan terakhir bagi masyarakat kurang mampu.

"Kalau keterisian bed rumah sakitnya kosong artinya preventifnya bagus, promotifnya bagus, derajat kesehatan masyarakat termasuk SPM nya sangat bagus," ucapnya.

Baca Juga: 10 Alamat Cafe Alam di Garut Hidden Gem Pemandangannya Cocok untuk Healing dan Nongkrong Bersama

Sementara Kepala Dinkes Garut, dr. Leli Yuliani, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut diadakan sebagai respons terhadap peningkatan kasus penyakit menular dan tidak menular setelah dampak panjang Covid-19. 

Leli menyampaikan, kondisi tersebut bilamana tidak segera ditanggulangi dan dicegah sedini mungkin, dimungkinkan dapat mengakibatkan meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas, bahkan terjadinya lost generation sebagai penerus bangsa.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x