30 Hektare Areal Pohon Duku Cililitan Ciamis Diserang Penyakit, Petani Khawatir Panen Raya Medio 2024 Gagal

- 5 Desember 2023, 19:17 WIB
Kondisi pohon duku milik puluhan warga petani di Dusun Cililitan Desa Karanganyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Jawa Barat terserang penyakit karak daun.*/Kolase kabar-priangan.com/Istimewa
Kondisi pohon duku milik puluhan warga petani di Dusun Cililitan Desa Karanganyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Jawa Barat terserang penyakit karak daun.*/Kolase kabar-priangan.com/Istimewa /

KABAR PRIANGAN - Sekira 30 hektare areal pohon duku milik puluhan warga petani di Dusun Cililitan, Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, saat ini terserang penyakit. Kondisi tersebut membuat para petani atau pemilik pohon mengkhawatirkan menghambat panen raya.

Kepala Dusun Cililitan Awan Kartiwan mengatakan, pohon-pohon duku terjangkit penyakit karat daun algagae. Ciri-cirinya daun peang kekuningan karena terkena semacam jamur. "Karak daun ini merupakan penyakit. Kalau hama kan seperti hama ulat atau kelelawar, tapi ini mah kalau dipegang saja kuningnya membekas di tangan kecuali dibersihkan pakai sabun," ujar Awan kepada kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Senin 4 Desember 2023.

Padahal saat ini pohon duku sudah musim keluar bakal bunga, sehingga musim panen raya diperkirakan sekira lima-enam bulan lagi atau pertengahan tahun 2024. "Kan sekarang awal Desember, dikhawatirkan penyakit tersebut masih terjadi lima-sampai enam bulan lagi sehingga para petani akan gagal panen raya," ucap Awan.

Baca Juga: Tersangka Korupsi Uang Nasabah Rp468 Juta, Eks Pegawai Bank di Pangandaran Ditangkap

Saat panen raya, jika kondisi normal seperti panen raya yang terjadi empat-lima tahun lalu, penghasilan petani dari penjualan duku dapat diandalkan. Seorang petani ada yang mendapatkan 30 kg per pohon, bahkan pohon berukuran besar yang berumur 100 tahun lebih bisa menghasilkan 5-7 kwintal duku. Panen raya terakhir kemarin harga duku Rp8000-Rp10.000 per kilogram.  "Ada petani yang satu musim panen raya mendapatkan Rp100 juta dengan jumlah 30 ton dari beberapa pohon. Sedangkan yang paling minim petani mendapat Rp 2 juta-Rp3 juta," ujar Awan.

Awan menyebutkan, awalnya jumlah area pohon yang terjangkit karat daun di Cililitan sekira 7 hektare. Tapi saat ini semakin meluas hampir semua atau lima dusun di Desa Karanganyar. Bahkan di desa tetangga seperti Kertaharja Kecamatan Cijeungjing dan Karangampel Desa Baregbeg mengalami hal yang sama. "Saat ini di Dusun Cililitan saja sudah hampir 30 hektare yang terkena penyakit ini. Hampir semua pohon terkena, namun ada yang parah, ada yang tak terlalu parah," ucap Awan.

Penyakit karat daun tersebut pertama kali terjadi awal tahun 2020 ketika awal pandemi Covid 19. Penyakit muncul setelah musim panen. Saat itu sempat berganti daun, tetapi penyakit tersebut muncul lagi-muncul lagi sampai sekarang. "Awalnya kan selain karak daun juga curah hujan yang terus tinggi, saat corona itu kan hujannya terus-menerus, teu halodo-halodo," ucap Awan.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x