KABAR PRIANGAN - Persoalan penyakit karat daun merah alga yang menyebar di pohon-pohon duku milik warga petani di Dusun Cililitan, Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendapat perhatian pihak-pihak terkait. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat melalui petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ciamis bersama Anggota DPRD Jabar Ir H Herry Dermawan bertemu dengan masyarakat dan aparat pemerintah di desa tersebut, Kamis, 7 November 2023.
Dalam pertemuan itu, Koordinator POPT Ciamis Deni Mulyadi mengatakan, permasalahan penyakit karat daun karena masyarakat abai terhadap tanamannya yang tanpa diurus dengan benar, permasalahan sanitasi, serta bertebarannya daun yang telah berguguran sehingga dianggap masyarakat sebagai pupuk alami. "Penyakit karat daun merah alga ini menyebar, tidak hanya pohon duku tetapi pohon yang lainnya," ujar Deni.
Pakai bubur bordeaux
Untuk pengendalian penyakit tersebut, lanjut Deni, harus dilakukan dengan kompak dan tidak bisa sebagian-sebagian blok. Pihaknya akan mencoba menggunakan pestisida buatan sendiri yaitu bubur bordeaux. Namun bahan bubur bordeaux sangat sulit didapat. "Alhamdulillah untuk anggarannya ada sumbangsih Anggota DPRD Jabar Pak Herry dari Komisi 2 Bidang Perekonomian," ucapnya.
Sementara itu Herry mengaku awalnya dirinya melintas lokasi kebun-kebun duku di Cililitan. Ketika itu ia melihat kondisi daun yang warnanya aneh karena berpenyakit. Ia pun menanyakan kepada warga dan terdapt keluhan tak dapat ditangani karena minimnya peralatan dan bahan, sehingga dirinya berinisiatif memanggil para petugas POPT.
"Awalnya saya ada undangan di wilayah sini dan melihat kondisinya seperti ini. Ketika ditanyakan kepada warga belum diapa-apakan karena tergantung alat dan bahan. Kemudian saya menghubungi POPT Ciamis yang berada di bawah naungan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar. Alhamdulillah responsnya cepat," ucap Herry, warga Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis itu.
Tak hanya sektor pertanian, Herry menilai permasalahan tersebut berakibat pada sektor perekonomian, sehingga diharapkan masyarakat membuat kelompok atau koperasi. "Supaya teman POPT lebih gampang memberikan penyuluhannya. Penyakit ini bisa dicegah sebetulnya, asalkan kompak," ujarnya.
Akan disemprot massal
Kepala Dusun Cililitan, Awan Kartiwan, mengatakan, dengan adanya pertemuan dan penyuluhan tersebut pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak terkait. Hasil pertemuan diharapkan bisa berdampak positif kepada masyarakat sehingga masyarakat kembali bisa memanen hasil pertaniannya pada pertengahan tahun 2024 mendatang.
"Insya Allah besok (Jumat 8 Desember 2023) akan dilakukan penyemprotan massal bersama POPT, BPP, dan para petani yang ada di Dusun Cililitan. Mudah-mudahan dengan penyemprotan besok, pada pertengahan 2024 kami bisa melaksanakan panen raya," ujarnya.***