Sentra Gula Aren di Ciamis, Warga Cigasong Pamarican Mengakui Jumlah Produksi Kian Menurun, Ini Penyebabnya

- 26 Desember 2023, 19:51 WIB
Sarpin, pengrajin gula aren di Dusun Cigasong Desa Mekarmulya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis sedang mengambil nira untuk dijadikan bahan gula aren.*/Kabar Priangan/Endang SB
Sarpin, pengrajin gula aren di Dusun Cigasong Desa Mekarmulya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis sedang mengambil nira untuk dijadikan bahan gula aren.*/Kabar Priangan/Endang SB /

KABAR PRIANGAN - Wilayah Dusun Cigasong umumnya Desa Mekarmulya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat, merupakan sentra pengrajin gula aren. Kualitas gula dari daerah tersebut cukup terkenal karena hasil produksinya bagus.

Salah seorang pengrajin gula aren di Cigasong adalah Sarpin. Ia telah hampir 20 tahun menekuni usaha itu untuk menghidupi keluarganya sehari-hari. "Saya menjalani usaha pembuatan gula aren ini sejak mulai berumah tangga sekira 20 tahun yang lalu," katanya, Selasa 26 Desember 2023.

Baca Juga: Hasil PSGC Ciamis Vs Persika 1951 Karawang 2-1, Laskar Galuh Lolos ke Semifinal Dampingi Persikas Subang

Selain Sarpin, sejumlah warga lainnya menekuni usaha serupa. "Kecamatan Pamarican terkenal dengan gula aren. Ya di daerah inilah dibuatnya," ucap Sarpin.

Dalam kesehariannya, selain menjadi pengrajin gula aren, Sarpin juga menjadi pelayan masyarakat sebagai Ketua Rukun Warga (RW) 08 Dusun Dusun Cigasong. Ia rela dan ikhlas mengabdikan diri untuk warga, meskipun dalam mencari nafkah sehari-hari terasa melelahkan.

Baca Juga: Cuaca Ciamis dan Tasikmalaya Gerimis, Ini Kondisi Terkini Perempatan Cihaurbeuti Saat Akhir Libur Natal 2023

Biasanya, berbekal jerigen isi satu liter dan sebuah palu dari kayu Sarpin menyisir setiap pohon aren yang sudah waktunya untuk disadap niranya. Nira merupakan bahan baku pembuatan gula aren.

Menurut Sarpin, saat ini produksi nira dari hasil sadapannya mulai mengalami penurunan secara kuantitas karena faktor alam. Walau begitu, warga setempat tetap menjalani profesi tersebut sebagai matapencaharian andalan. Apalagi hal itu telah dilakoni turun-temurun. "Menjadi pengrajin gula aren ini sudah turun-temurun, warga tetap menjalaninya," ucap Sarpin.

Sarpin mengakui saat ini harga gula aren di pasaran cukup mahal. Namun mahalnya harga itu tidak dibarengi dengan kuantitas produksi. "Saat ini mulai ada penurun jumlah produksi akibat adan perubahan iklim. Dulu dalam satu pohon kawung bisa menghasilkan 5 sampai 10 liter nira, tapi saat ini paling bagus 4 sampai 5 liter," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x