Terjawab! Ternyata Aktivitas Sesar Inilah yang Jadi Penyebab Gempa Sumedang

- 5 Januari 2024, 22:14 WIB
Badan Geologi Kementerian ESDM saat seminar pada hari ini, Jumat 5 Januari 2024. Penemuan sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang pada 31 Desember 2023 hingga hari ini, Jumat 5 Januari 2024.
Badan Geologi Kementerian ESDM saat seminar pada hari ini, Jumat 5 Januari 2024. Penemuan sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang pada 31 Desember 2023 hingga hari ini, Jumat 5 Januari 2024. /Badan Geologi Kementerian ESDM/

KABAR PRIANGAN - Serangkaian gempa Sumedang yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2023 hingga hari ini, Jumat 5 Januari 2024, diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.
Namun BMKG menyatakan gempa merusak yang terjadi di Sumedang ini disebabkan oleh sesar aktif yang belum terpetakan. Sementara jika dilihat kepada pusat gempa jarak ke Sesar Baribis lebih dekat dibandingkan Sesar Lembang.

Termasuk juga perkiraan penyebab gempa Sumedang adalah akibat aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil mematahkan perkiraan penyebab gempa Sumedang.

Temuan Sesar Baru

Sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang terpetakan oleh Tim Badan Geologi Kementerian ESDM.
Sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang terpetakan oleh Tim Badan Geologi Kementerian ESDM.
Temuan terbaru Tim Tanggap Darurat Badan Geologi menemukan segmen patahan/sesar baru yaitu Patahan Cipeles dengan lokasi tipe di Sungai Cipeles. Arah segmen patahan ini Barat Daya - Timur Laut relatif ke arah Utara. Sesar inilah yang diduga menjadi penyebab gempa Sumedang yang berpusat di Babakan Hurip, Sumedang Utara.
Hal ini diungkapkan oleh Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi Kementerian ESDM Sukahar Eka Adi Saputra di acara Geoseminar Mengupas Gempa Sumedang di Bandung secara zomeeting pada hari ini. "Beberapa jam setelah kejadian gempa di Sumedang, kita bersama Tim Tanggap Darurat Badan Geologi langsung menuju ke lokasi bencana untuk mengambil data kerusakan dan fenomena geologi," papar Eka. "Kami melakukan peninjauan dampak kerusakan kemudian mencari bukti-bukti kerusakan seperti retakan-retakan tanah. Kemudian yang esensial bagaimana gempa itu terjadi dan apa penyebabnya," lanjutnya.

Baca Juga: Gempa M4,1 di Sumedang Diduga Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Dari temuan yang didapat, rentetan gempa berlangsung selama tiga kali, yaitu pertama sekitar pukul 14.00 WIB, kedua pada pukul 16.00 WIB dan yang paling besar itu pukul 20.00 WIB. "Berdasarkan analisa kami, patahan Cipeles-patahan yang lokasinya di sungai Cipeles-kami duga sebagai penyebab gempa bumi di Sumedang yang episenternya di Kampung Babakan Hurip," jelasnya.
Namun Eka mengatakan temuan Tim Badan Geologi tersebut masih terus diperbaharui karena Tim masih berada di lapangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut keberadaan lurusan dari patahan Cipeles itu.
Joko wahyudiono yang juga menjadi bagian dari Tim Tanggap Darurat Badan Geologi yang diturunkan ke lokasi bencana turut menambahkan. Menurut Joko, Patahan Cipeles yang baru saja ditemukan di lapangan ini benar-benar sesar aktif yang muncul di permukaan tanah memotong rumah dan merobohkan rumah di lokasi gempa. "Jadi memang tidak terbantahkan Sesar Cipeles ini sebuah sesar aktif," tegasnya.***

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x