"Bayangkan saja pak satu pedagang seribu, dikalikan dengan jumlah pedagang di Pasar Cikurubuk yang jumlahnya sekitar 2.500 pedagang. Berarti seharinya iuran sampah bisa mencapai Rp2.500.000," jelasnya.
Uang tersebut kata dia, tidak sebanding dengan pengelolaan sampah yang selama ini masih menjadi permasalahan di Pasar Cikurubuk.
"Ya buktinya lihat saja, sampah menumpuk seperti itu yang dampaknya jelas kepada pedagang, selain setiap hari menghirup bau busuk, dari sisi kesehatan juga terancam dengan banyaknya lalat-lalat yang beterbangan disekitar kios," katanya.
Dikonfirmasi terkait menumpuknya sampah dilokasi TPS Pasar Cikurubuk, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana, ST MP, mengatakan, kondisi tersebut disebabkan adanya kerusakan pada alat berat yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir Kota Tasik.
Baca Juga: KPU Kabupaten Tasikmalaya Didemo Mahasiswa Terkait Dugaan Potongan Uang Transport dan Bimtek KPPS
"Ya penyebabnya lebih ke gangguan teknis dimana dua alat berat di TPA mengalami kerusakan sehingga tidak bisa difungsikan. Dampaknya memang pembuangan sampah ke TPA tersendat," ujar Feri.
Namun demikian kata dia, pihaknya terus mengusahakan agar sampah dari TPS bisa terangkut. "Alhamdulilah sekarang alat beratnya sudah berjalan seperti biasanya sehingga pengangkutan sampah dari TPS-TPS yang ada sudah bisa berjalan normal," ujarnya.
Khusus untuk TPS yang di Pasar Cikurubuk kata Feri, karena volume sampahnya sangat banyak, diperlukan alat berat untuk mengangkutnya.
Baca Juga: Tertimbun Longsoran Saat Menggali Pondasi Pekerja Bangunan di Tasikmalaya Tewas