Upaya antisipasi yang dilakukan, imbuh Yonky, termasuk pengamanan TPS dan kesiapan bersama dengan pemerintah daerah dan TNI untuk menangani bencana secara cepat jika sampai terjadi.
Pihaknya juga telah menyediakan bantuan di titik-titik yang dianggap rawan terhadap longsor, bekerja sama dengan instansi terkait.
Terkait dengan kerawanan konflik, Yonky menyatakan pihaknya telah memetakan wilayah yang terhitung rawan. Pemetaan kerawanan dilakukan berdasarkan wilayah yang memiliki riwayat konflik.
Dia berharap pemilih bisa memiliki kebebasan dalam memilih tanpa adanya intimidasi atau upaya politisasi yang berpotensi menyulut konflik.
Baca Juga: Kuota Pupuk Subsidi Berkurang, Hasil Panen Padi di Garut Dipastikan Menurun
Daerah Rawan Konflik
Di Garut ada sejumlah daerah yang dianggap rawan konflik akan tetapi seluruh daerah hingga ke TPS, tetap akan mendapatkan penjagaan dan pengamanan ketat dari aparat gabungan.
"Hari ini, sebanyak 800 personil kepolisian sudah mulai bergerak menuju TPS tempat mereka bertugas. Mereka akan mengamankan proses pemungutan suara dalam Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari besok", katanya.
Dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu ini, tutur Yonky, Polres Garut juga mendapat bantuan personil dari Polda Jabar, Brimob, TNI, dan juga Linmas. Mereka akan bertugas mengamankan 800 TPS yang tersebar di 442 desa serta 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut.
Baca Juga: Rapat Perdana, Rudy Gunawan Beberkan Rencana Penting untuk Persigar Garut