Banyak yang Berada di Wilayah Rawan Bencana, TPS di Garut Disarankan di Dalam Ruangan

- 12 Februari 2024, 20:12 WIB
Didampingi Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, Pj Bupati Garut Barnas Adjidin, memeriksa kesiapan personil keamanan yang akan bertugas di TPS di sela kegiatan Apel Kesiapan Pengamanan dan Patroli Gabungan Terpadu pada Tahapan Pemungutan dan Pengitungan Suara.
Didampingi Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, Pj Bupati Garut Barnas Adjidin, memeriksa kesiapan personil keamanan yang akan bertugas di TPS di sela kegiatan Apel Kesiapan Pengamanan dan Patroli Gabungan Terpadu pada Tahapan Pemungutan dan Pengitungan Suara. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, beberapa hal yang menjadi potensi kerawanan menjadi perhatian aparat keamanan. Bukan hanya kerawanan terhadap konflik, antisipasi juga dilakukan terhadap potensi kerawanan lainnya termasuk bencana alam. 

Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menyebutkan ada beberapa aspek kerawanan yang telah pihaknya identifikasi menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. 

Pihaknya telah memetakan kerawanan terkait dengan bencana alam, termasuk juga aspek geopolitik di desa atau TPS berdasarkan analisis historis yang telah dilakukan. 

Baca Juga: KPU Garut Sebut Logistik Telah Terdistribusikan hingga Tingkat Desa

Selain itu, katanya, pihaknya juga memperhatikan kerawanan terkait jarak tempuh yang jauh, yang mungkin memerlukan waktu dan mobilitas khusus, terutama jika terdapat jalan yang sulit dilalui kendaraan. 

Lokasi seperti ini masih banyak terdapat di wilayah Kabupaten Garut mengingat masih banyaknya daerah pelosok terutama di wilayah selatan. 

"Kami juga sudah memetakan TPS yang berada di wilayah selatan Kabupaten Garut cenderung lebih rentan terhadap bencana alam, terutama longsor dan pergerakan tanah. Namun demikian, kerawanan ini tidak berasal dari TPS-nya itu sendiri melainkan lebih pada akses jalan menuju TPS", ujar Yonky seusai kegiatan Apel Kesiapan Pengamanan dan Patroli Gabungan Terpadu pada Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Dalam Rangka Ops Mantap Brata Lodaya Tahun 2024 di Lapangan Mapolres Garut, Jl Jendral Sudirman, Senin, 12 Februari 2024.

Baca Juga: Kawah Talaga Bodas Tempat Wisata di Garut yang Hits, Keindahan Alamnya Juara, Yuk Kunjungi!

Disampaikannya, ada beberapa titik khusus di wilayah selatan Garut yang sudah disurvei dan memang telah terjadi bencana seperti pergerakan tanah dan longsor.

Menyikapi hal ini, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi agar proses pemungutan suara tidak terganggu akibat tingginya ancaman bencana. 

Upaya antisipasi yang dilakukan, imbuh Yonky, termasuk pengamanan TPS dan kesiapan bersama dengan pemerintah daerah dan TNI untuk menangani bencana secara cepat jika sampai terjadi. 

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Alam di Garut yang lagi Hits, Bisa Nikmati Kesegaran Air Terjun dan Melihat Sunrise di Pantai

Pihaknya juga telah menyediakan bantuan di titik-titik yang dianggap rawan terhadap longsor, bekerja sama dengan instansi terkait.

Terkait dengan kerawanan konflik, Yonky menyatakan pihaknya telah memetakan wilayah yang terhitung rawan. Pemetaan kerawanan dilakukan berdasarkan wilayah yang memiliki riwayat konflik.

Dia berharap pemilih bisa memiliki kebebasan dalam memilih tanpa adanya intimidasi atau upaya politisasi yang berpotensi menyulut konflik. 

Baca Juga: Kuota Pupuk Subsidi Berkurang, Hasil Panen Padi di Garut Dipastikan Menurun

Daerah Rawan Konflik

Di Garut ada sejumlah daerah yang dianggap rawan konflik akan tetapi seluruh daerah hingga ke TPS, tetap akan mendapatkan penjagaan dan pengamanan ketat dari aparat gabungan. 

"Hari ini, sebanyak 800 personil kepolisian sudah mulai bergerak menuju TPS tempat mereka bertugas. Mereka akan mengamankan proses pemungutan suara dalam Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari besok", katanya. 

Dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu ini, tutur Yonky, Polres Garut juga mendapat bantuan personil dari Polda Jabar, Brimob, TNI, dan juga Linmas. Mereka akan bertugas mengamankan 800 TPS yang tersebar di 442 desa serta 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. 

Baca Juga: Rapat Perdana, Rudy Gunawan Beberkan Rencana Penting untuk Persigar Garut

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Dian Hasanudin, membenarkan banyaknya TPS yang berlokasi di daerah rawan bencana alam.

Ia pun menyarankan, agar pelaksanaan pemungutan suara terutama di daerah rawan bencana dilaksanakan di dalam ruangan atau "in door". 

Berdasarkan data pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, ungkap Dian, diketahui ada berbagai jenis bencana alam yang rawan mengganggu pelaksanaan pemungutan suara akibat lokasi TPS yang berada di daerah rawan.

Baca Juga: Waspada! di Garut Kasus PMK Kembali Merebak

Bahkan untuk ancaman bencana banjir, bukan hanya terdapat di wilayah selatan akan tetapi di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Garut. 

Sedangkan untuk longsor, tambah Dian, cukup banyak juga kecamatan yang berpotensi Mukai dari kategori rendah, sedang, hingga tinggi. Namun yang paling rentan, bencana longsor terdapat di daerah yang ada di wilayah selatan meskipun di wilayah lainnya pun tetap ada potensi. 

"Tentunya kita berharap tidak ada kejadian bencana alam yang bisa mengganggu kelancaran pelaksanaan pemungutan suara dan saya ajak seluruh masyarakat untuk sama-sama berdoa. Namun tentunya kondisi saat ini dimana curah hujan yang cukup tinggi, harus diantisipasi sehingga saya sarankan agar pemungutan suara dilaksanakan di dalam ruangan," ucap Dian.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x