KABAR PRIANGAN - Berbeda pilihan politik merupakan hal yang biasa dalam kehidupan berdemokrasi. Namun yang terpenting, setelah pesta demokrasi itu selesai, warga harus kembali merajuk kebersamaan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, damai, dan kondusif.
Seperti yang dilakukan masyarakat di lingkungan Perumahan Jatihurip Blok 6, RT 02 RW 13, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Setelah selesai melakukan pencoblosan di bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS), mereka langsung makan bareng botram di jalan lingkungan, Rabu, 14 Februari 2024 siang.
Baca Juga: Warga Sumedang Tak Usah Saling Hujat Setelah Pilpres, Bos Persib: Kalah Menang itu Biasa
Sejak awal, warga di sana memang tak pernah sedikitpun membahas soal pilihan, mereka hanya saling mengingatkan supaya pada Hari H pencoblosan, semua masyarakat yang sudah memiliki hak pilih bisa bersama-sama menyalurkan hak suaranya di TPS.
"Dari awal juga kami tidak pernah membicarakan soal pilihan politik, yang kami bahas di grup kemarin, paling hanya janjian untuk berangkat bersama ke TPS untuk melakukan pencoblosan," kata Ny. Tita Rahmawati, salah seorang ibu rumah tangga di lingkungan Blok 6 Perumahan Jatihurip, Kamis, 15 Februari 2024.
Adapun terkait kegiatan botram atau makan bersama, kata Tita, ini sebagai bentuk syukuran warga karena telah selesai melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan.
Menurut Tita, Pemilu itu ibarat hajatan, agar hajatan itu berkah maka dilakukanlah syukuran. Dengan harapan, setelah pesta demokrasi ini usai, semua warga di lingkungan ini bisa kembali hidup rukun.
"Jadi, kemarin itu setiap rumah membawa nasi dan lauk pauk masing-masing. Terus makannya kita bareng-bareng di jalan, sekalian syukuran jalan di lingkungan kami sudah bagus dihotmik," ujar Tita.