Beras Mahal Picu Ratusan Penggilingan Padi di Kota Tasikmalaya Terancam Gulung Tikar

- 19 Februari 2024, 18:17 WIB
Salah satu pabrik penggilingan padi di Jalan Air Tanjung Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya terlihat tidak beroperasi alias tutup, Senin, 19 Februari 2024.
Salah satu pabrik penggilingan padi di Jalan Air Tanjung Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya terlihat tidak beroperasi alias tutup, Senin, 19 Februari 2024. /kabar-priangan.com/Asep MS/

Menurutnya kondisi kali ini membuat para pengusaha penggilingan padi di Tasikmalaya terancam gulung tikar. 

Baca Juga: Cuaca Panas dan Ingin Berenang? Ini 3 Tempat Wisata Air Favorit di Tasikmalaya Bisa Jadi Salah Satu Pilihan

Dia mengungkapkan, dari ratusan penggilingan padi yang ada di Kecamatan Tamansari, saat ini hanya tersisa sekira puluhan penggilingan padi yang masih beroperasi.

Mayoritas yang tutup adalah penggilingan padi tradisional atau skala kecil.

"Ya saya tau kan punya grup sesama pemilik pengillingan padi, kita saring ngobrol, ada yang ngeluh kadang saling ngasih masukan agar tetap bisa bertahan. Sehingga mana yang sudah tutup dan mana yang masih beroperasi kita tahu," ujarnya.

Baca Juga: Ini Penyebabnya Penumpukan Sampah di Kota Tasikmalaya Pasca Pemilu

Masa Panen Lambat 

Menurut Atang, sejak harga gabah tinggi, omset usaha penggilingan mengalami penurunan hingga 60 persen lebih juga akibat masa panen yang melambat. 

"Adalah sekitar 70 persen penggilingan yang gullung tikar, kebanyakan yang gulung tikar yaitu penggilingan skala kecil," kata Atang.

Dirinya berharap pemerintah menggelontorkan impor tidak hanya dalam bentuk beras namun juga dalam bentuk gabah sehingga mereka dapat dilibatkan.

Baca Juga: Dua Mahasiswa Tasikmalaya Pamer Inovasi Heulang Galunggung, Mobil Listrik Revolusioner

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x