Anugerah Vidya Caryena jadi Ajang Literasi Dunia Pendidikan di Sumedang

- 6 Maret 2024, 22:42 WIB
Mantan Bupati dan Wakil Sumedang periode 2018-2023 menghadiri ajang Anugerah Vidya Caryena dan Gelar Pendidikan di GOR Tadjimalela, Rabu, 6 Maret 2024.
Mantan Bupati dan Wakil Sumedang periode 2018-2023 menghadiri ajang Anugerah Vidya Caryena dan Gelar Pendidikan di GOR Tadjimalela, Rabu, 6 Maret 2024. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang sedang menyiapkan visi literasi Sumedang 2030. Literasi menjadi sangat penting, karena literasi adalah kunci sebuah daerah bahkan negara.

"Kami akan membuat grand desain dan peta untuk mewujudkan masyarakat Sumedang yang literat, termasuk untuk anak-anak sekolahnya. Kalau itu bisa diwujudkan, Sumedang akan terdepan di Indonesia Emas 2045," kata Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat pemberian Anugerah Vidya Caryena dan Gelar Pendidikan di GOR Tadjimalela, Rabu, 6 Maret 2024.

Menurut Pj. Bupati Herman dengan adanya Anugerah Vidya Caryena untuk tokoh pendidikan, guru, siswa berprestasi, kualitas pendidikan di Kabupaten Sumedang tahun 2024 harus lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Baca Juga: 5 Wisata Alam yang Murah di Sumedang untuk Munggahan: Tiket Masuknya Mulai Rp10 Ribu Saja!

"Contohnya untuk indeks literasi dan numerasi harus ditingkatkan. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, indeks literasi dan numerasi Sumedang relatif baik. Tapi dibandingkan dengan yang ideal masih sangat jauh," ujarnya. 

Pj Bupati Herman mengungkapkan, literasi menjadi sangat penting, karena literasi kunci sebuah daerah bahkan negara. 

"Jika daerahnya ingin maju, kemiskinan dan penganggurannya ingin diturunkan, maka kuncinya adalah literasi. Jika masyarakatnya literat dan tentu dimulai dari anak-anaknya literat, maka nanti pembangunan di Sumedang akan melesat, dan yang diuntungkan adalah masyarakat," tuturnya. 

Baca Juga: Ajang Vidya Caryena, Dukungan Motivasi bagi Insan Pendidikan di Sumedang

Hanya saja, terang Herman, persoalannya terkait dengan literasi dan pendidikan ini, sebagian dari masyarakat kurang begitu memberikan atensi terhadap dunia pendidikan. 

"Jika diibaratkan, ini adalah lari marathon bukan lari sprint. Kami memberikan perhatian serius terhadap pendidikan, baik dari sisi peningkatan kompetensi guru, dari sisi sarana prasarana, dan dari sisi kontennya, ini jelas tidak akan langsung terasa. Karena bagi pendidikan, sekarang kita bangun maka sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan baru akan dirasakan hasilnya," ujarnya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x