Network
KABAR PARIANGAN - Polisi Resort (Polres) Tasikmalaya kota bekerjasama dengan Pemkot Tasikmalaya mengelar kegiatan seminar wawasan kebangsaan bertajuk Melalui Seminar Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila, Kita Tingkatkan Nasionalisme Cinta Tanah Air dan Daya Cegah Terhadap Paham yang Mengancam Kebhinekaan dan NKRI.
Kegiatan yang diikuti ratusan siswa SMA sederajat dan guru pembimbing se-Tasikmalaya tersebut digelar di aula kantor Bapelitbangda Pemkot Tasikmalaya Jalan Letnan Harun Kota Tasikmalaya, bari-baru ini.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono mengatakan, kegiatan itu merupakan program Mabes Polri yang dihelat oleh Polres Tasikmalaya Kota sebagai bagian dari upaya dalam memberikan bekal bagi generasi muda dalam hal wawasan kebangsaan.
Baca Juga: Cafe Hidden Gem: Moon Coffee, Wisata Kuliner Terdekat dari Bunderan Bypass Tasikmalaya
"Nilai-nilai nasionalisme dikalangan generasi muda ini harus tertanam dengan kuat karena mereka inilah yang akan menjadi penerus, calon-calon pemimpin Indonesia di masa depan," kata Joko.
Dengan menanamkan rasa nasionalisme, kata Joko, diharapkan generasi muda Tasikmalaya khususnya bisa memiliki daya tangkal terhadap sebaran paham-paham radikal atau paham yang bisa mengancam keutuhan NKRI.
"Tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini tentu lebih berat. Salah satunya dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi. Sehingga mereka harus punya bekal untuk menangkal pengaruh-pengaruh negatif,"ujarnya
Baca Juga: Jajal Wisata Kuliner Tasikmalaya: Café Cinco K, Tempat Nongkrong Instagramable dan Healing
Menyongsong Indonesia Emas
Ditempat yang sama, Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan seminar kebangsaan yang digagas Polres Tasikmalaya kota dengan harapan menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Menurut Cheka, membekali anak-anak muda dengan wawasan kebangsaan ibarat memberi arah tujuan generasi muda guna kearah bangsa yang lebih baik.
"Ibarat mau ke Bandung, kita arahkan apakah mau lewat Garut, mau lewat Ciawi mau lewat Sumedang silahkan. Yang penting tujuannya benar. Jangan sampai kita mau ke Bandung tapi diarahkan ke Pangandaran, ya tidak akan sampai," kata Cheka.
Cheka juga mengatakan, tantangan yang dialami anak muda saat ini berbeda dengan yang dialami anak muda di masa lalu. Sehingga bekal untuk menghadapi tantangannya pun berbeda.
"Di bidang teknologi informasi misalnya, kalau dulu kita waktu muda hanya sebatas SMS, sekarang kan lebih canggih, tapi tantangannya lebih berat. Dimana sebaran informasi dan pengaruh sangat mudah dan cepat," kata Cheka.
Cheka berharap seminar Kebangsaan untuk kaum muda bisa efektif memberikan pengetahuan dan menambah wawasan anak-anak muda sehingga memiliki pengetahuan kebangsaan yang baik dan memadai," katanya.***
