Hore Libur Akhir Pekan Tiba! Bernostalgialah, Itu Menjadi 'Empeng Emosional' untuk Mengelola Stres

2 Februari 2023, 23:00 WIB
Nostalgia adalah "empeng emosional" untuk mengelola stres.* /kabar-priangan.com/Ilustrasi: Gambar karya Shima Nuriadiba Komari/

KABAR PRIANGAN - Stres merupakan reaksi tubuh ketika seseorang menghadapi tekanan, ancaman, atau perubahan keadaan. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam mengelola stres, salah satunya dengan nostalgia. Jika sehari-hari Anda sibuk, waktu libur akhir pekan ini bisa dimanfaatkan dengan bernostalgia. 

Keinginan untuk nostalgia dan bergantung pada perasaan nyaman adalah hal normal. Dilansir Kabar-Priangan.com dari The New York Times, nostalgia yang diinginkan tidak hanya meliputi sebuah hubungan, namun berkaitan juga dengan suasana, hobi, musik, film, mode pakaian, dan lainnya. Hal tersebut merupakan sebuah transisi dari satu tahap ke tahap berikutnya yang dapat membantu menenangkan stres.

Seorang psikolog klinis dan penulis The Unconscious: Theory, Research, and Clinic Implication, Valentina Stoycheva, menjelaskan nostalgia berfungsi sebagai "empeng emosional". Hal itu membantu kita untuk terbiasa dengan realitas baru yang membuat tertekan, stres, dan trauma.

Baca Juga: Peggy Melati Sukma Menikah dengan Peternak dari Selandia Baru, Arie: Berangkat Jomblo, Pulangnya Udah Jadi

"Jadi, jika Anda menonton film masa kecil dan mengingat dengan siapa Anda menontonnya, Anda mungkin sedang terhubung dengan orang itu, itu sangat baik, daripada harus tenggelam dalam isolasi," kata Stoycheva.

Sebuah studi yang diterbitkan di Jurnal Frontiers tahun 2020, memaparkan bahwa nostalgia dapat membantu memerangi perasaan kesepian. Penelitian lain dalam Jurnal Social and Personality Psychology Compass, tahun 2013 menjelaskan bahwa nostalgia dapat berfungsi ganda sebagai sumber daya untuk kesehatan psikologis dan kesejahteraan.

Direktur eksekutif Global Trauma Research, Amerika Serikat, Florence Saint-Jean menjelaskan bahwa otak seringkali membawa kita ke tempat "aman" untuk mengatasi tekanan mental.

Baca Juga: Bosen Camilan Gitu-gitu Aja? Inilah Rekomendasi 7 Camilan Khas Korea yang Cocok dengan Lidah Kita!

Seperti kenangan masa lalu dari liburan yang menyenangkan atau saat-saat bahagia masa kecil yang membuat merasa dicintai. "Itu salah satu teknik yang saya gunakan dengan banyak klien saya, mari kita pergi ke 'tempat aman' sekarang," kata Dr. Saint-Jean.

"Saat ini, kita mungkin belum merasa aman, tetapi kita dapat membawa pikiran kita ke tempat yang aman, yang akan menciptakan reaksi berantai dalam tubuh kita," ucapnya menambahkan.

Untuk memanfaatkan respons itu, Saint-Jean menyarankan membuat daftar tempat-tempat aman ketika Anda tidak stres, cemas, atau mengalami konsekuensi mental dan fisik akibat trauma.
Namun ia mengatakan mungkin ada kekurangan dalam bernostalgia. Beberapa orang mungkin memiliki "tempat aman" di masa lalunya walau beberapa orang lagi memiliki trauma dengan masa lalu.

Baca Juga: Kenapa ya, Hari Valentine Identik Bagi-bagi Coklat? Ini Penjelasannya!

Dia mengatakan, bahwa nostalgia itu tidak baik atau tidak buruk, tetapi harus dipikirkan secara introspektif; tentang apa, mengapa harus dilakukan, mengapa diri mendambakan atau merindukan masa lalu secara khusus, dan apa yang diharapkan dari itu semua.

"Jika itu membuat kita berlabuh di masa lalu dan menghindari masa depan, itu merupakan masalah. Karena penghindaran sebenarnya adalah salah satu hal utama yang mempertahankan reaksi trauma," ujar Saint-Jean.

Itulah sebabnya, menurut Stoycheva, kesadaran diri adalah kunci ketika menavigasi pikiran. Tidak hanya momen saat ini, tetapi juga cara nostalgia menghadirkan dirinya sebagai mekanisme koping. Koping adalah prilaku seseorang yang terlihat dan tidak terlihat untuk mengelola stress atau tekanan psikologi dalam diri.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Bayah Banten, Dirasakan Hingga Skala III MMI

Hal tersebut dapat dilakukan oleh siapa pun, dan kapan pun. Misalnya sebelum tidur mendengarkan lagu yang berkaitan dengan peristiwa masa kecil yang menyenangkan.

Mendengarkan lagu tersebut sembari membayangkan bagaimana rasa cinta dan kasih sayang yang dicurahkan oleh kedua orangtua saat kecil. Membuat diri merasa nyaman, aman, dan rileks.***



Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler