Apakah Puasa Syawal Harus Enam Hari Berturut-turut? Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha dan Puasa Syawal?

- 3 Mei 2022, 13:44 WIB
Ilustrasi pelaksanaan puasa syawal. Boleh menggabungkan puasa qadha dengan puasa syawal?
Ilustrasi pelaksanaan puasa syawal. Boleh menggabungkan puasa qadha dengan puasa syawal? /Pixabay/mohamed_hassan/

KABAR PRIANGAN – Puasa syawal memiliki keutamaan yang sangat dahsyat. Puasa enam hari di Bulan Syawal, pahalanya setara dengan puasa satu tahun penuh.

Bahkan menurut Ustadz Adi Hidayat, jika kita rutin menjalankan puasa syawal hingga akhir hayat, maka itu pahalanya setara dengan sepanjang hayat kita berpuasa.

Tak heran, puasa syawal ini sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh semua umat muslim setelah beribadah puasa ramadhan karena pahalanya yang sangat dahsyat ini.

Baca Juga: Zodiak Ini Akan Mengalami Keberuntungan dalam Semua Usaha. Simak Ramalan Zodiak Selasa, 3 mei 2022

Lantas, bagaimanakan tata cara puasa syawal ini? Bolehkah menggabungkan puasa syawal dengan puasa qadha? Dan apakah puasa syawal harus dilakukan enam hari berturut-turut?

Ustad Adi Hidayat dalam kanal youtube Adi Hidayat Official yang diunggah Selasa, 3 Mei 2022 menjelaskan bahwa Puasa Syawal bisa dilakukan secara berurutan, bisa pula berselang.

“Penunaian ibadah syiam sunah di Bulan Syawal selama enam hari ini bisa dilakukan dengan dua cara. Bisa berurutan di hari kedua, ketiga dan seterusnya hingga tuntas enam hari,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Ingin Amalan yang Nilainya Setara dengan Puasa Seumur Hidup? Rutinkan Puasa Syawal, Kata Ustadz Adi Hidayat

Bisa pula dilakukan secara berselang, sesuai dengan kemampuan kita melakukannya.

“Jika ada kondisi yang menjadikan tidak memungkinkan dilakukan secara berurutan, maka boleh misal diselang dulu selama satu hari dua hari atau berdasar kondisi tertentu boleh,” katanya.

Di hari pertama syawal kita tidak berpuasa, lalu hari kedua kita mulai berpuasa. Hari ketiga jeda, misalnya keempat juga tidak, lalu hari ke 5 berpuasa lagi.

Baca Juga: 16 Kontestan Lolos ke Babak Stage Audition Rising Star Dangdut MNC TV. Saksikan Penampilan Mereka Malam Ini

“Yang penting selama bentangan waktu satu bulan di bulan syawal, kita berpuasa yang jumlahnya selama enam hari,” papar Ustadz Adi Hidayat.

Pertanyaan lain yang berkaitan dengan puasa syawal ini, bagaimana hukumnya dengan seorang muslim, umumnya muslimah yang punya utang puasa dan berniat ingin menjalankan puasa syawal.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, wajib hukumnya bagi umat muslim untuk lebih mengutamakan membayar utang puasa atau qadha.

Baca Juga: Silaturahmi Prabowo dan Megawati, Kode Kuat Pilpres 2024? Netizen: Prabowo - Puan 2024

“Maka jika bertemu qadha yang sifatnya wajib dengan yang Syawal yang sifatnya sunnah, adabnya didahulukan yang qadha,” katanya.

Namun jika sisa waktu Syawal sudah habis sementara ada keinginan kuat untuk menunaikan ibadah puasa syawal, maka menurut Ustadz Adi Hidayat, tanamkan keinginan kuat untuk melakukannya.

“Dengan keinginan kuat itu, dengan harapan untuk bisa menunaikan ibadah puasa syawal, boleh jadi Allah berkenan memberikan pahala lebih dulu dengan niat yang ada keinginan yang ada sekalipun belum mendapati kesempatan untuk mengerjakannya,” kata dia.

Baca Juga: Sebanyak 368 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Garut Dapat Remisi. ini Rinciannya

“Karena itu, mari kita optimis memaksimalkan niat di dalam hati kita mengondisikan ikhtiar kita semoga ramadhan yang telah tuntas bisa juga diikuti dengan kesempurnaan penunaian puasa enam hari di bulan Syawal,” katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x