Mengintip Suka Duka  Santri Tinggal di Pondok Pesantren. Jauh dari Orangtua, Demi Ilmu Agama

- 22 Oktober 2022, 12:47 WIB
Ratusan santri di Pondok Pesantren Manarul Huda Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya tengah melakukan pengajian rutin di dalam mesjid di lingkungan pesantrennya.*
Ratusan santri di Pondok Pesantren Manarul Huda Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya tengah melakukan pengajian rutin di dalam mesjid di lingkungan pesantrennya.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

Sementara untuk bisa pulang, baru diperbolehkan pada saat libur panjang sekolah atau libur kegiatan di pesantren.

"Untungnya, ayah atau ibu kerap datang dua bulan sekali kesini. Menjenguk dan melihat kondisi saya di pesantren," jelas Neng Aura.  

Baca Juga: Refleksi Hari Jadi ke-21 Kota Tasikmalaya, Momentum Hidupkan Budaya dan Wujudkan Pembangunan yang Merata

Pengalaman hidup sebagai santri juga dirasakan M. Ilzam Mahardika (14). Santri yang mukim di Pondok Pesantren Manarul Huda Kecamatan Sukarame Tasikmalaya pun, kini terpaksa harus bisa bertahan untuk berjauhan dengan ayah dan bundanya.

Selain tidak boleh dikunjungi diluar jadwal yang sudah ditentukan, para santri pun tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi seperti handpone.

Satu-satunya alat komunikasi yakni dengan cara berkirim surat yang dititipkan ke pengurus atau penjaga pondok.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Sabtu 22 Oktober 2022: Ada Tonight Show, Catatan Si Bocil dan ONE Fight Night

"Jika kangen, paling saya kirim surat dan dititip di pos penjagaan. Nanti dibalas oleh ayah dan bunda, dan kembali dititip disana," jelas Ilzam yang kini duduk di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah.

Selain belajar di sekolah formal yang ada di lingkungan pondok, setiap harinya ia penuh dengan kegiatan pesantren.

Dari mulai pengajian rutin, sholat berjamaah di setiap waktu, hingga kegiatan pondok lainnya.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah