“Nah, bulan Syaban yang berada di antara Rajab dan Ramadan ini banyak dilupakan banyak orang,” lanjut UAS.
Menurut UAS, ibadah yang dilakukan saat banyak orang yang melupakannya, nilai ibadahnya menjadi tinggi dan istimewa.
Alasan yang kedua, lanjut UAS, karena di Bulan Syaban ini catatan amal perbuatan umat manusia diangkat.
Rasulullah bersabda, “Aku ingin saat amalanku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa”.
Makanya, salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan pada Bulan Syaban adalah memperbanyak puasa.
UAS menambahkan, Puasa Nisfu Syaban bisa dibarengkan dengan puasa ayamul Bidh, yaitu puasa di pertengahan bulan, dimulai dari tanggal 13, 14 dan 15.
Dia juga menegaskan bahwa di Bulan Syaban ini adalah bulan yang paling banyak rasulullah menjalankan ibadah puasa.
“Yang meriwayatkannya orang yang tidur sekamar, serumah sama nabi. Yang tahu nabi makan atau tak makan. Siapa dia? Dialah Aisah RA,” kata Abdul Somad.