Diagnosa Rabies, Ini Empat Fase Pasien Rabies dan Penanganan Infeksinya yang Perlu Anda Ketahui

- 17 Juni 2023, 22:22 WIB
Penyakit rabies atau penyakit anjing gila sebenarnya bisa terdapat pada hewan lain seperti kucing, tikus, kera dan kelelawar.*/pexels/@alexaphotos
Penyakit rabies atau penyakit anjing gila sebenarnya bisa terdapat pada hewan lain seperti kucing, tikus, kera dan kelelawar.*/pexels/@alexaphotos /

KABAR PRIANGAN - Penyakit rabies banyak dikenal sebagai penyakit anjing gila, namun sebenarnya selain pada anjing, virus rabies juga bisa menjangkiti binatang lain seperti kucing, tikus, kera dan kelelawar.

 

Sehingga jika Anda digigit binatang yang dicurigai rabies, Anda harus lekas menemui paramedis untuk mendapatkan pertolongan pertama. Rabies dapat dicegah jika Anda segera mendapatkan penanganan medis setelah terpapar. Saat gejala mulai muncul, rabies berakibat fatal.

Apa itu rabies?

Virus rabies (RABV) ditularkan melalui kontak langsung, misalnya melalui kulit yang rusak, melalui selaput lendir di mata, hidung, atau mulut. Rabies berakibat fatal namun dapat dicegah. Rabies dapat menular ke manusia dan hewan peliharaan jika terjadi kontak langsung hewan rabies melalui gigitan dan cakaran. Dalam beberapa kasus, terjadi penularan melalui selaput lendir di mata, hidung, mulut yang terpapar air liur, meskipun hal ini jarang terjadi.

Baca Juga: Profil Gilang Dirga, Presenter yang Tuai Pujian Usai Gelar Lomba Azan

Rabies umumnya ditemukan pada hewan liar seperti anjing, kucing, tikus, kera dan kelelawar. Namun, virus ini lebih banyak diidap oleh anjing.

Binatang tersebut biasanya tidak akan menggigit jika dalam kondisi sehat dan tidak merasa terganggu atau terancam. Namun virus rabies membuat binatang yang mengidapnya menjadi berlaku buas tanpa sebab termasuk menggigit. Gigitan hewan liar kecil seperti tikus dan kelelawar cenderung kecil sehingga orang yang digigit tidak menyadari bahwa dirinya tertular rabies.

 

Virus rabies masuk ke dalam tubuh ketika air liur (ludah) hewan yang terinfeksi virus rabies masuk ke dalam luka terbuka (biasanya akibat gigitan). Virus ini bergerak sangat lambat di sepanjang saraf menuju sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Ketika virus tersebut mencapai otak, maka akan terjadi kerusakan yang menyebabkan gejala-gejala neurologis. Hal yang paling fatal adakah koma dan kematian.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x