Nak, minumlah
Sembuhkan dirimu
Kembalikan senyummu
Hidupkan aku
(Erika Camelia/Nak, Lihatlah Aku)
Acara #DatangUntukMenulis digagas sebagai acara saluran dalam jaringan (luring). Pertemuannya dilakukan melalui Zoom dalam waktu dua minggu sekali.
Pada sebuah pertemuan, Dian Hartati sebagai narasumber memberikan tantangan menulis puisi dengan kata kunci ‘kuning kunyit’.
Baca Juga: Ini Dia Pemain Baru Squid Game 2, Ada Im Siwan dan Gong Yoo yang Masih Ikutan!
Maka itu juga yang menjadi salah satu alasan pengambilan judul buku antologinya adalah Variasi Kuning Kunyit.
Dian mengatakan alasan dirinya menulis puisi dengan memakai kata kunci ‘kuning kunyit’, adalah keresahan perempuan muda yang hendak mengikuti suatu kegiatan.
“Ini sebetulnya berawal dari keresahan seorang perempuan muda yang hendak mengikuti suatu kegiatan. Perempuan muda itu resah karena harus mencari warna kuning kunyit untuk mendatangi sebuah acara. Keresahan pertama karena dalam waktu singkat harus menemukan kain berwarna yang ditetapkan panitia. Bagi pribadi, keresahan itu membuat saya resah juga. Ada apa dengan kuning kunyit? Nah, frasa kuning kunyit terus terngiang dan dijadikan tantangan dalam sesi #DatangUntukMenulis," ujarnya.
Dari warna kuning kunyit, 20 penyair perempuan berhasil menuliskan puisi dengan keresahan yang berbeda satu dengan lainnya.