Dapur tempatku bertempur
Bawang merah, bawang putih, cabe rawit, kunyit, dan kencur
Beradu padu menyapa riak di hatiku
Sambil menikmati aroma bumbu bumbu
Aku bergunjing berunding dalam pikiranku
Meleburkan asa bersama minyak dan telur
Memecah bahagia bersama wajan dan spatula
Tak lupa garam turut serta memerinci rasa
Nasi goreng melipur piring mencipta kerumunan
Menentramkan lapar tak tertahan
(Kurnia Dewi Nurfadilah/Nasi Goreng Kunyit)
Atau dalam puisi yang berjudul Nak, Lihatlah Aku karya Erika Camelia, di sana tergambar jelas bagaimana cinta seorang ibu yang tak pernah habis. Saat anak sakit, seorang ibu akan melakukan apa saja untuk membuat anaknya tersenyum kembali.
Jari-jari menguning
Kunyit meninggalkan tanda kepada ia
Ia yang melarutkan khawatir, menyembunyikan sedih
Kusajikan minum ini
Yang setiap sarinya
Kusemogakan menyembuhkanmu
Nak, minumlah
Sembuhkan dirimu
Nak, berbaliklah
Apa pun nyanyianmu kudengarkan
Nak, lihatlah aku
Cintaku tak akan habis