Ustaz Adi Hidayat Menyebutkan Dua Kata yang Menyebabkan Perbedaan Pelaksanaan Puasa Arafah

- 28 Juni 2023, 14:17 WIB
Jemaah haji sedang wukuf di Arafah.
Jemaah haji sedang wukuf di Arafah. /Kemenag RI/

KABAR PRIANGAN - Waktu pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M antara pemerintah dan Ormas Islam Muhammadiyah kembali berbeda. Ini dikarenakan ada perbedaan alat untuk penentuan tanggal 1 bulan Qomariyah.

Hal yang berkaitan dengan perayaan Idul Adha adalah pelaksanaan wukuf Arafah dan Puasa Arafah. Seringkali umat Islam yang awam dibuat bingung dengan perbedaan ini, mana yang harus diambil.

Mengutip ceramah Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam video yang ditayangkan kanal youtube Qultum TV, Puasa Arafah atau saum Arafah adalah ibadah yang dilaksanakan menurut waktunya, bukan momentumnya.

Baca Juga: FBI Sebut Bos Tentara Bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia

Dua Kata yang Menyebabkan Perbedaan Pelaksanaan Puasa Arafah

Hal ini bisa dilihat dari kata "siyam dan yaum" (puasa dan hari) yang keduanya akan mengubah makna. Sehingga pada pelaksanaannya pun akan berbeda.

Jika hanya disebutkan puasa Arofah, maka itu menunjukkan pada momentumnya. Jadi, ketika orang wukuf di Saudi, kita di Indonesia harus berpuasa saat itu.

"Kalau orang mengatakan saum arofah, kalau cuma disebutkan Nabi mengatakan siyam Arofah, puasa Arofah. Arofah itu itu menunjuk pada momentumnya," ucap UAH.

Baca Juga: Timnas Bola Voli Putri Indonesia Gagal Juara AVC, Yolla Yuliana Nilai Satu-satu Penampilan Rekan-rekannya  

Namun, dalam hadist Muslim nomor 1162 dari Abu Qotadah disebutkan "shiyaamu yaumi 'arofah", ada yaumnya (harinya). Sehingga pelaksanaannya mengikuti waktu setempat.

"Yaum itu disebut dengan zhorofuz zaman, ya. Yang melekatkan sesuatu pada waktunya, bukan pada momentumnya," begitu ucap UAH setelah sebelumnya membacakan kutipan hadist Muslim nomor 1162 dari Abu Qotadah.

Maksudnya, jika kita berada di sebuah negeri yang zona waktunya berbeda dengan Saudi maka tidak ada keharusan untuk mengikuti waktu Saudi.

Baca Juga: Benarkah Konsumsi Daging Kambing Sebabkan Hipertensi? Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Perbedaan waktu yang cukup besar antara Saudi Arab dan Indoneaia menyebabkan pelaksanaan ibadah yang berbeda waktu. Maka sebaiknya mengikuti waktu setempat saat melaksanakn ibadah saum Arofah dan Sholat Idul Adha juga menyembelih hewan Qurban.

Keistimewaan Puasa Arofah

Di akhir pemaparan, UAH mengajak untuk terbuka terhadap perbedaan cara memahami dalil. Ia juga menekankan betapa istimewanya saum Arafah.

"Itu pahalanya, Pak. Sehari aja, Bu. Bisa menggugurkan dosa setahun berlalu, plus menjaga tidak berbuat dosa setahun uang akan datang. Lumayan," terang UAH.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta 28 Juni 2023 Episode 540: Gadis Membobol Brankas Starla Saat Pingsan

Kemudian ia melanjutkan, banyak yang keliru memahami hadist tentang saum Arofah. Banyak yang meyakini puasa Arofah bisa mengugurkan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Kesalah pemahaman itu membuat umat Islam merasa bebas melakukan dosa setelah saum Arofah. Kata UAH, jika orang yang puasa Arafah tetap melakukan dosa maka gagal puasa Arafahnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah