Network
Umumnya TB menyerang organ paru-paru karena ditularkan melalui udara. Tapi bakteri tersebut bisa juga menyerang organ lainnya. Seperti kulit, tulang, perut, otak, selaput otak, ginjal, kelenjar getah bening, usus, dan bisa juga organ lainnya.
Pada anak-anak, TB merupakan silent disease kedua setelah pneumonia. Dikatakan demikian karena penyakit tersebut tidak menimbulkan gejala awal. Dan baru disadari atau gejala baru muncul setelah infeksi mulai menyebar ke organ lain, dan jika tidak ditangani dengan cepat dapat menjadi silent killer penyebab kematian pada anak.
Baca Juga: Sempat Gaduh Akhirnya Pembangunan RS TB Paru di Garut Mulai Dilaksanakan
Dokter spesialis anak di Rumah Sakit TMC Kota Tasikmalaya, dr. Winny Karoyan, Sp.A, mengatakan bahwa TB merupakan silent disease, ia seringkali menemukan anak-anak dengan TB usus dan tulang.
Ia menyarankan jika anak terlibat kontak dengan penderita TB, apalagi kontak erat, segera lakukan skrining di Rumah Sakit. Biasanya anak-anak akan menjalani tes Mantoux dan rontgen dada. Namun dr. Winny mengatakan bahwa tes Mantoux negatif bukan berarti anak tidak terinfeksi bakteri penyebab TB.
“Tes Mantoux negatif bukan berarti tidak sakit. Tapi karena imunitas anak yang begitu lemah sehingga zat yang disuntikan tidak terbaca oleh tubuh. Maka dari itu diperlukan observasi dan tes lain untuk diagnosa,” jelasnya dalam sebuah konsultasi TB di RS TMC pada Selasa 5 Desember 2023.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Penyakit Tuberculosis, Dinkes Ciamis Susun Silacak Galuh Toss TB
Ia juga menjelaskan bahwa penilaian TB pada anak dilakukan dengan sistem pembobotan (skoring) yang dilihat dari hasil tes, gejala, dan pemeriksaan penunjang.
Meski termasuk silent disease yang dapat menjadi silent killer, TB dapat disembuhkan dengan disiplin meminum Obat Anti TB (OAT) yang dapat diakses di Poli Dots, yang terdapat di setiap layanan kesehatan.
Selain itu TB juga dapat dihindari, dengan beberapa cara berikut:
