Jadi Google Doodle Hari Ini, Ini Biografi Singkat Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad

5 November 2022, 10:21 WIB
Google doodle hari ini, Sabtu 5 November 2022 mengenang Raja Haji Ahmad yang bernama lengkap Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad yang terkenal dengan karya sastranya Gurindam Dua Belas. /Google.com/

KABAR PRIANGAN-Hari ini, Sabtu 5 November 2022 ampilan halaman awal mesin pencarian Google berbeda tidak hanya berupa tulisan Google seperti biasanya.

Terlihat tulisan Google untuk huruf ‘o’ nya diganti menjadi sebuah buku dimana salah satu halaman menampilkan lukisan seorang pria berkacamata dan menggunakan kopiah hitam.

Sementara huruf ‘l’ menjadi sebuah pena dengan bulu angsa, dan huruf ‘g’  serta 'e' berwarna coklat.

Baca Juga: SIM Keliling Polrestabes Bandung Hari Ini, Sabtu 5 November 2022

Disebutkan bahwa tema Google Doodle hari ini yaitu untuk mengenang Raja Haji Ahmad, lantas siapakah Raja Haji Ahmad, berikut biografi singkatnya.

Dilansir dari laman Google, Raja Haji Ahmad yang bernama lengkap Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad ini merupakan seorang sejarawan, cendekiawan, dan penulis terkenal yang memimpin kebangkitan sastra dan budaya Melayu pada abad ke-19.

Dimana Raja Ali Haji ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional pada 5 November 2004 melalui Keppres No.89/TK/2004.

Baca Juga: Samsat Keliling Priangan Timur Hari Ini Sabtu 5 November 2022

Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad yang dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji ini juga dikenal sebagai seorang ulama.

Raja Ali Haji merupakan keturunan Bugis dan Melayu yang lahir pada tahun 1809 di Selangor, Malaysia.

Raja Ahmad yang memiliki gelar Engku Haji Tua setelah ke Mekah, merupakan ayah dari Raja Ali Haji. Raja Ahmad ini  merupakan cucu dari Raja Ali Haji Fisabilillah yaitu bangsawan Bugis dari Kesultanan Lingga-Riau.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Sumedang, Sabtu 5 November 2022

Sedangkan Ibu dari Raja Ali Haji bernama Encik Hamidah binti Malik yang merupakan saudara sepupu dari ayahnya dan masih keturunan Suku Bugis.

Lahir sebagai pangeran Bugis-Melayu dan merupakan keluarga ulama, saat Raja Haji Ahmad masih muda, keluarganya pindah ke Pulau Penyengat.

Raja Ali belajar dengan ulama terkenal dari Kesultanan Riau-Lingga dan diakui sebagai siswa yang berbakat.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Tasikmalaya Kota Sabtu, 5 November 2022

Saat remaja, Raja Ali menemani ayahnya dalam misi ke Jakarta kemudian ziarah ek Mekah. Keduanya pun menjadi bangsawan Riau yang pertama kali mengunjungi Mekah.

Di usia 32 tahun, Raja Ali Haji bersama sepupunya, Raja Ali bin Ja’far dipercaya memerintah wilayah Lingga untuk  mewakili Sultan Mahmud Muzaffar Syah.

Saat Raja Ali bin Ja’far menjadi Yang Dipertuan Muda Riau VIII pada tahun 1845, Raja Ali Haji diangkat menjadi penasihat keagamaan kesultanan.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Sabtu 5 November 2022: Tonton Film Power Ranger, Race, Death Wish, Kuali Barbar dan CLBK

Raja Ali Haji mulai menulis tentang bahasa, budaya dan Sastra orang melayu.

Banyak karya-karya yang telah dibuatnya, meliputi kamus Melayu, Silsilah Melayu dan Bugis, Antologi Puisi, dan masih banyak lagi.

Yang terkenal diantaranya yaitu karya sastar Gurindam Dua Belas yang merupakan puisi Melayu yang diterbitkan pertama pada tahun 1847.

Termasuk juga Tuhfat al-Nafis atau ‘Hadiah Berharga’ yang dianggap sebagai sumber tak ternilai tentang sejarah Semenanjung Melayu dan terukir di batu nisannya.

Baca Juga: Laga Kedua Timnas Indonesia U 20 vs Moldova Tanpa Gol, 'Garuda Nusantara' Selanjutnya TC ke Malaga Spanyol

Sedangkan buku Kitab Pengetahuan Bahasa yang ditetapkan dalam Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 sebagai bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia ini menjadi salah satu dasar penghargaan gelar Pahlawan Nasional untuk Raja Ali Haji.

Raja Ali Haji meninggal dunia pada tahun 1873 di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.***

 

 

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler