Pada tahun 1992, ia merobek foto Paus Yohanes Paulus II pada siaran langsung di acara Saturday Night Live, Amerika Serikat, hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk protes terhadap pelecehan seksual terhadap anak di lingkungan Gereja Katolik.
Baca Juga: 5 Ide Lomba Perayaan HUT RI 17 Agustus 2023 untuk di Sekolah SD, SMP dan SMP. Dijamin Pasti Meriah!
Tentang hal itu O'Connor mengatakan, "Saya tidak menyesal telah melakukannya. Itu brilian," Namun ia tidak menyangkal kalau hal tersebut bukan hal yang ringan. "Tapi itu sangat traumatis,"jelasnya. "Saat itu adalah waktu yang tepat untuk memperlakukan saya seperti wanita jalang." tambahnya.
Setahun sebelumnya, dia memboikot Grammy Awards (yang merupakan Oscar-nya industri musik), ia mengatakan bahwa ia tidak ingin menjadi bagian dari dunia yang mengukur kemampuan artistik dari kesuksesan materi.
O'Connor juga sempat mengundang cemoohan lebih lanjut dari publik saat ia menolak memainkan lagu kebangsaan Amerika Serikat sebelum konsernya.
Dalam beberapa tahun terakhir, O'Connor menjadi lebih dikenal karena spiritualisme dan kegiatannya sebagai aktivis. Ia tak sungkan berbicara secara terbuka tentang perjuangan kesehatan mentalnya.
Pada tahun 2007, O'Connor mengatakan kepada acara bincang-bincang Oprah Winfrey di Amerika Serikat bahwa ia telah didiagnosis menderita gangguan bipolar pada tahun 2003 dan sebelum hasil diagnosa keluar, ia bergumul dengan pikiran untuk bunuh diri dan rasa takut yang berlebihan.
Pada sesi wawancara itu ia mengatakan bahwa pengobatan telah membantunya menemukan lebih banyak keseimbangan, tetapi "ini adalah pekerjaan yang terus berjalan". O'Connor juga menyuarakan dukungan untuk artis wanita muda yang menghadapi kesulitan hingga berada dibawah pengawasan publik yang ketat, termasuk Britney Spears dan Miley Cyrus.
Dalam pencarian spiritualnya, O'Connor pernah ditahbiskan sebagai imam di gereja Latin Tridentine, sebuah gereja Katolik independen yang tidak bersekutu dengan Roma, pada tahun 1999.