Ini Alasan Pemerintah Singapura Menolak Kedatangan Ustadz Abdul Somad. UAS Dianggap Sebarkan Ajaran Ekstrimis

18 Mei 2022, 17:38 WIB
Ustadz Abdul Somad dianggap oleh pemerintah Singapura menyebarkan ajaran ekstrimis sehingga ditolak masuk Singapura.* /Tangkap layar Youtube Ustadz Abdul Somad Official/

KABAR PRIANGAN – Pemerintah Singapura melalui Kementerian Dalam Negerinya (The Ministry of Home Affairs/MHA) akhirnya memberikan klarifikasi tentang sikap mereka yang menolak Ustadz Abdul Somad masuk ke negaranya.

Melalui website resminya, mha.gov.sg, Kementerian Dalam Negeri Singapura menerbitkan pers rilis tentang Pernyataan MHA Menanggapi Pertanyaan Media Tentang Abdul Somad Batubara.

Dalam pernyataan yang diunggah pada Selasa, 17 Mei 2022 itu, Kementerian Dalam Negeri Singapura memberikan tiga alasan atas penolakan mereka terhadap Ustadz Abdul Somad untuk masuk ke negaranya.

Baca Juga: Ratusan Karyawan Perum Perhutani Garut Demo ke Kementrian LHK di Jakarta

Berikut ini tiga poin pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapuran terkait alasan mereka menolak Ustadz Abdul Somad masuk ke negeranya:

1. Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa ustaz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan.

Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama.

Baca Juga: Ini Link Thread Sewu Dino yang Dinilai Lebih Horor dari KKN di Desa Penari

2. Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.

Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi "syahid".

Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir".

Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai "kafir".

Baca Juga: Kronologi Gadis Cantik Asal Cipatujah Hilang yang Disekap Pria di Tempat Kos di Daerah Paseh Kota Tasikmalaya

3. Masuknya pengunjung ke Singapura tidak otomatis atau sebuah hak. Setiap kasus dinilai berdasarkan jenisnya sendiri.

Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura.

Demikian tiga poin klarifikasi yang menjadi alasan pemerintah Singapura menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad ke negara mereka***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler