Penjelasan BMKG Tentang Gempa M6,2 yang Mengguncang Jember Jawa Timur Hari Ini

6 Desember 2022, 14:55 WIB
Salah satu gempa susulan yang terjadi di wilayah Samudera Hindia, Selatan Jawa, Jember Jawa Timur pada hari ini, Selasa 6 Desember 2022 setelah gempa M6,0. /BMKG/

KABAR PRIANGAN-Gempabumi tektonik mengguncang wilayah Samudera Hindia, Selatan Jawa, Jember Jawa Timur pada hari ini, Selasa 6 Desember 2022.

Berdasarkan informasi BMKG, gempa yang terjadi pada pukul 13.07 wib dengan magnitudo 6,2 memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0.

Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal.

“Akibat adanya deformasi/patahan batuan di zona outerise,” ungkap Daryono.

Baca Juga: Kades Asal Jatinunggal Sumedang Diperiksa Polisi Buntut Keributan di Kantor Desa

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” lanjutnya.

Episenter gempa yang mengguncang wilayah Jember terletak pada koordinat 10,70° LS -113,38° BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 km arah Selatan Kota Jember Jawa Timur, pada kedalaman 10 km.

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen, dan Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI, dan di daerah Kuta dan Kuta Selatan dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.

Baca Juga: Gempa dengan Magnitudo 6,2 Guncang Jember Diikuti 3 Kali Gempabumi Susulan Hanya Berselang Beberapa Menit

Sedangkan di daerah Madiun, Ponorogo, Bantul,  Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dirasakan dengan skala intensitas II MMI.

Daryono juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, hasil monitoring BMKG hingga pukul 13.30 wib menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M4,6.

Baca Juga: Babak 16 Besar Piala Dunia 2022: Brazil vs Korea Selatan , Selecao Tunjukkan Kehebatannya Hajar Taeguk Wariors

Daryono meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ucapnya.

Daryono menambahkan walaupun gempa yang terjadi di wilayah jember ini diluar zona megathrust, namun tetap harus diwaspadai.

Baca Juga: Babak 16 Besar Piala Dunia 2022: Jepang Vs Kroasia, Squad Samurai Biru Harus Angkat Koper Kalah Adu Penalti

Hal itu diungkapkan Daryono dalam akun Twitter pribadinya.

“Gempa di luar zona subduksi / outer rise selatan Jatim ini patut diwaspadai,” ungkap Daryono.

“Meskipun di luar zona megathrust tetapi dengan mekanisme patahan turun akan dapat memicu tsunami seperti gempa dahsyat Sumba 1977 yang tsunaminya menelan korban ratusan orang di Sumbawa selatan,” lanjutnya.

Menurut Daryono, gempa selatan Jember Jawa Timur M6,0 kedalaman 10 km ini merupakan jenis gempa di luar zona subduksi atau lebih populer disebut 'outer rise earthquake'.

Baca Juga: Ini Daftar 27 Pemain Persib Bandung yang Diboyong Luis Milla untuk Jalani Laga Lanjutan BRI Liga 1 2022/2023

Hal ini akibat patahnya lempeng Australia yang mulai menunjam ke bawah Jawa Timur, dimana tekukan lempeng ini memicu patahan turun (normal fault).***

 

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler