Mengenang Gempa Jogja 16 Tahun yang Lalu, 27 Mei 2006

- 27 Mei 2022, 15:24 WIB
Gedung Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta pasca Gempa Jogja 27 Mei 2006 /Arsip Madrasah Muallimin
Gedung Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta pasca Gempa Jogja 27 Mei 2006 /Arsip Madrasah Muallimin /https://jurnalmedan.pikiran-rakyat.com//

KABAR PRIANGAN-Hari ini tepat 16 tahun yang lalu, masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah dikejutkan dengan guncangan gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter.

Gempa yang berpusat di daerah Bantul pada Sabtu pagi, 27 Mei 2006  pukul 05.55 wib membuat banyak bangunan yang rusak  dan menimbulkan korban jiwa.

Gempa dahsyat ini merupakan bencana alam terbesar kedua yang terjadi setelah tsunami Aceh 2004.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi Bobotoh dari Wali Kota Yana, Persib Kembali Gunakan GBLA!

Tagar #gempajogja menjadi trending di Twitter, lebih dari 3 ribu orang meramaikan tagar tersebut pada hari ini.

"Menjadi saksi kecil ketika orang-orang terfokus ke Utara ternyata Selatan lah yang mengeluarkan hajatnya,” cuit akun @beyOurbae.

“Dari Utara isu lahar turun, Selatan isu Tsunami datang," lanjutnya.

Bahkan Humas Pemda DIY di akun @humas_jogja ikut  memposting tentang peringatan gempa Jogja ini dengan tagar #gempajogja. 

Baca Juga: Tim Puskomin Kewaspadaan Dini Daerah Sumedang Terbentuk, Begini Uraian Tugasnya

“Mari sejenak kita berdoa bagi para korban, juga berdoa untuk keselamatan Yogyakarta dan masyarakatnya. Semoga Tuhan melindungi kita semua,” ungkap akun tersebut.

Salah seorang Pemimpin Perusahaan Media di Tasikmalaya, Moch Ai Nurdin mengatakan gempa Jogja ini mempunyai kenangan tersendiri baginya.

Pada saat itu dirinya bersama rombongan sedang memenuhi undangan rapat koordinasi koran lokal grup Pikiran Rakyat yang bertempat di salah satu hotel di sekitar Jl. Malioboro.

Baca Juga: UPDATE Pencarian Anak Ridwan Kamil yang Hilang saat Berenang di Swiss. Polisi Kembali Lakukan Pencarian

Ayi, panggilan Moch Ai Nudin pun menceritakan bagaimana kepanikan yang terjadi saat gempa Jogja terjadi pada hari itu.

“Awalnya karena pada hari itu acara pagi diundur ke siang hari, saya pun habis sholat Subuh tidur lagi,”  ungkap Ayi kepada Kabar-Priangan.com.

“Tiba-tiba sekitar jam 6 kurang 5 menit, terjadi gempa yang sangat besar. Saya langsung lari keluar kamar berkumpul di tempat parkir hotel beserta tamu hotel yang lainnya,” lanjutnya.

Ayi juga mengatakan bahwa beberapa menit setelah terjadi gempa, saluran komunikasi tidak bisa digunakan.

Baca Juga: Gempa Hari Ini dengan Magnitudo 6,5 di Maluku, BMKG Jelaskan Ini

“Saya tidak bisa menghubungi keluarga saya di Tasikmalaya untuk memberikan kabar kalau saya tidak kenapa-napa,” ucapnya.

Ayi juga mengatakan sesaat setelah gempa, jalanan dipenuhi orang-orang yang berusaha menyelamatkan diri. Kabar yang beredar saat itu bahwa gempa disebabkan karena Gunung Merapi meletus, namun terdengar juga kabar bahwa gempa terjadi di Pantai Parangtritis dan menimbulkan tsunami.

Gempa Jogja yang terjadi pada 27 Mei 2006 mengakibatkan korban jiwa sebanyak 5.700 meninggal dunia, dan 4 ribu diantaranya adalah warga Bantul.

Baca Juga: Pemprov Jabar Gelar Doa Bersama untuk Emmeril Kahn Mumtaz, Ini Linknya

Gempa juga membuat lebih dari 390 ribu rumah roboh.

Sebagai pengingat gempa Jogja ini, di daerah Bantul  terdapat Monumen Gempa Jogja yang diresmikan  pada saat peringatan 10 tahun gempa Jogja.

Saat ini, Monumen Gempa Jogja 2006 masih berdiri kokoh di Padukuhan Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong.***

 

 

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x